Kegalauan Anak Pertama

Hai... Hai.... apa kabar kaum dunia maya? masih segar siang-siang begini?? atau masih ada yang tidur di siang yang cerah ini? buat yang tidur, segera deh bangun, terus mandi, terus sikat gigi, terus sikat giginya pake pepsodent, terus pakai sabun dengan lifeboy... (Paling tidak hidup sehat..)

Semua orang punya pengalaman, keluhan dan kesahan (kata yang terakhir benar tidak?). Sehingga setiap keluhan yang dipunyai oleh seseorang harus dikeluarkan bagaimanapun caranya, sesakit apapun itu, dan semampet apapun itu. (what..??)

Biasanya orang-orang punya diary untuk menuliskan semua keluhan dan pengalaman yang pernah dihadapi oleh seseorang. Biasa juga seseorang punya temen curhat, dan teman curhat itu bermacam-macam. Ada yang punya teman curhat yang hampir sama dengan dia, yaitu sama-sama punya banyak masalah sehingga setiap dia selesai curhat, teman curhatnya pun mulai curhat dengan masalahnya, jadinya saling curhat-curhatan deh. Ada juga yang punya teman curhat yang teman curhatnya juga punya teman curhat, (Loh, bingung kan?). yang satu ini lebih hebat lagi, dia punya teman curhat tetapi teman curhatnya itu malah diam, senyum sendiri bahkan ngompol (apa..? ngompol..?? ) Yah, karena teman curhatnya adalah adek bayinya sendiri. Biasanya yang beginian di dominasi oleh ibu-ibu deh, yang selalu curhat tentang papanya. (ha)

Tapi beda dengan saya, saya tak punya teman curhat. Saya lebih suka melakukan pelampiasan ketika saya dapat masalah. Contohnya, ketika saya punya masalah keuangan, saya malah melampiasakannya dengan jalan-jalan ke Mall melihat-lihat barang-barang mahal yang dipajang sambil membayang-bayangkan barang itu saya miliki. Contohnya lagi, ketika saya dapat omelan dari orang tua, setelah diomelin habis-habisan saya langsung melampiaskannya dengan makan yang banyak. Haha... Jadi semakin sering diomelin maka semakin gemuklah saya. hahahaha... Selain itu saya juga lebih suka curhat depan my lappy. depan laptop itu kita terasa bebas. Yah tentunya dengan blog, Sebuah diary online yang bisa dibagi kesiapapun.


Wah, pembukaan tulisan saya kayaknya kepanjangan. Awalnya, saya cuma sapa teman-teman dunia maya dengan sapaan yang singkat saja, sekedar apa kabar, sudah makan apa belum, sudah mandi, atau sapaan lebay lainnya, tapi di luar dugaan, panjang juga yah, tak apalah, siap-siaplah kalian untuk membaca postingan ini.

OKB (Oke Kalau Begini, eh Begitu) saya akan menceritakan tentang suka duka saya menjadi anak pertama dalam keluargaku. Saya adalah anak pertama (yaiyalah, kan sudah ditulis di judulnya) dari tiga bersaudara. Menjadi anak pertama memang tak semudah yang difikirkan, tak seenak yang dibayangkan oleh anak-anak kedua, ketiga, dan seterusnya. Anak pertama adalah anak yang pertama lahir, anak yang paling diharapkan dan anak pertama itu adalah anak yang sangat special di mata orang tua. pokoknya anak pertama banyak susahnya tapi ada juga senangnya.Tapi kebanyakan susahnya lah.

Kesenangan yang selalu kurasakan ketika awal-awal kelahiran. Sekitar umur 0-3 tahun lah. Semua keinginanku waktu itu alhasil dikabulkan, (Apa sih keinginan anak usia seperti itu? palingan mainan.. haha). Bencana itupun muncul ketika adikku yang pertama lahir. saya mulai diasingkan dari keluarga (bukan diasingkan ke Rengasdengklok kayak Bung Karno, tidak..). saya mulai risih dengan kehadiran adik pertamaku. Hari-hari kulalui penuh dengan keterasingan, saya hanya dapat kerjaan suruh-menyuruh dari orang tua. disuruh jaga Ga'de (warung), jaga adik, sampai disuruh jaga rumah ketika orang tua ku ingin keluar bersama adik. Wah,,,,!!!

Penderitaanku pun mulai bertambah ketika adik keduaku lahir. Namun anehnya, adik pertamaku tetap mendapat belaian dari orang tua, tidak seperti saya, masih saja diasingkan. Bahkan mereka menyekolahkanku jauh dari rumah dan terpaksa menetap di rumah tanteku. Hiks.. hiks... hikss...!!

Namun hingga sekarang saya punya kesyukuran sendiri menjadi anak pertama atau anak sulung. Saya bisa belajar lebih banyak dari persoalan-persoaan hidup di luar sana. Saya bisa belajar lebih banyak menjadi pemimpin buat adik-adik saya.

Anak pertama memang susah, namun anak pertama itu banyak senangnya juga loh. Anak pertama bisa bebas memilih apapun yang disukai ketika dewasa nanti, anak pertama mendapat pengawal pribadi, yaitu adik-adik yang setia menurut. Hahaha....!!

Begitulah suka dukanya jadi anak pertama, saya harap kalian-kalian jangan menyerah jadi anak pertama yah... Sukses buat anak pertama.

2 komentar:

  1. Yuhuuu.. tetap semangat menjadi anak pertama, dan semoga kamu bisa menjadi contoh yang baik untuk adik adikmu yahh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.... iyyaa...!!
      makasih. mksih..
      anak pertama itu mmg susah, tapi ada senangx jg... tp kebaxkan susahnya sih.. hahaha..!!
      sukses buat armae....!!

      Hapus