Kita Juga Butuh "Sendiri"


Pernahkah kamu merasa capek dan kelelahan padahal sebelumnya tidak melakukan kegiatan fisik apa-apa? Lelah karena isi kepala sendiri. Iya, lelah karena memikirkan berbagai macam hal di kepala. Yang paling capek biasanya ketika selesai scroll sosmed, setelah itu jadi iri karena membandingkan hidup kita dengan orang lain. Yang paling bahaya lagi adalah ketika hal itu membuat kita inscure. Bahaya kan? Memikirkan sesuatu yang membuat kita over thinking. 

Coba deh, kasi waktu untuk diri sendiri. Bukan menyiksa diri, tetapi coba sejenak saja memberikan waktu kepada diri sendiri untuk bebas dari memikirkan bisingnya dunia luar. Mengistrahatkan otak sebentar saja. Karena kalau terus menerus overthinking, akan membuat hati tidak tenang. Bikin ambisi jadi memuncak. Bikin kepikiran ini dan itu yang selama ini belum tercapai. Kasihani diri kita juga. Sebab terlalu mengejar lalu kurang menikmati juga tidak baik. Sudah dapat yang satu, langsung ingin mendapatkan yang kedua. 

Istrahatlah dulu. Memang benar mengejar impian itu adalah hal yang baik, namun akan jadi salah ketika kita mengejar sambil menekan diri sendiri sampai lupa pada batas kemampuan.

Kita ini manusia, bukan robot. Robot pun perlu dicharge untuk sekedar mengistrahatkannya, apalagi kita. Jangan sampai iri dengan pencapaian orang lain. Sebab sesuatu yang sudah ditakdirkan akan jadi milik kita, tentu akan tetap jadi milik kita, tidak akan tertukar. 

Setelah mengistrahatkan diri, hati dan fikiran, ada baiknya tidak langsung membuat ekpektasi-ekspektasi yang terlalu tinggi. Yang biasa dan sederhana saja dulu, sebab percuma mencapai target yang diinginkan namun tidak menikmati step by stepnya. 

Lalu, setelah kita menyelesaikan tugas, pekerjaan atau apapun, coba deh, beri hadiah kepada diri sendiri. Nah, ketika menikmati hadiah tersebut, coba katakan kepada diri sendiri, "Terima kasih ya, telah berjuang sampai detik ini. Terima kasih karena telah bertahan sejauh ini". Setelah itu, tentu perasaan akan sedikit bahagia. Percaya deh.

Sendiri itu tidak selalu menjurus kepada hal yang buruk. Kadang sendiri itu dapat membuat kita lebih mengenal diri sendiri dan lebih mengetahui batas kemampuan. Kita dapat menginstrospeksi diri sendiri sambil bertanya-tanya, apa yang selama ini menjadi penyebab kita kurang bahagia?. Jika sering merenungi hal seperti itu, yakinlah, hati akan lebih tenang dan berangsur-angsur sembuh jika sebelumnya patah.