22 Oktober, Hari Santri Nasional Serta Penolakan Dari Pihak Lain



Selamat Hari Santri!!
Kemarin, Presiden Jokowi telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Keputusan tentang hari santri ini begitu menarik perhatian banyak orang, kelompok, organisasi maupun partai tertentu. Ada yang setuju dan tentu ada yang tidak setuju. Saya yang nyantri selama 6 tahun tentu sangat setuju dengan kebijakan presiden tersebut. Apalagi 22 Oktober beberapa tahun yang lalu adalah hari yang begitu bersejarah bagi rakyat indonesia, di mana ribuan santri yang dipimpinan oleh hadratusy syaikh KH. Hasyim Asy'ari berhasil memukul mundur para penjajah yang biasa dikenal dengan "Resolusi Jihad".

Anehnya, ada beberapa kalangan yang tidak setuju dengan hari bersejarah ini. Mereka berfikir untuk apa hari santri ini? ini hanya akan mengkotak-kotakkan rakyat indonesia. Karena santri hanya identik dengan NU, maka selain dari NU akan merasa dikucilkan oleh itu semua.

Perlu kita ketahui, istilah santri itu sendiri dimaksudkan untuk orang-orang yang pernah belajar dalam suatu pesantren. Sedangkan mereka yang belajar di lembaga-lembaga selain pesantren, tidak disebut santri tetapi lebih dikenal dengan siswa.

Sejarah Resolusi Jihad 22 Oktober
Sedangkan, tanggal 22 Oktober merupakan hari Resolusi Jihad yang dikeluarkan Hadratusyeikh Hasyim Asy'ari, Roisul Akbar NU pada saat melawan penjajah. Menurut Said Agil Siradj, Ketua Umum NU, pada tanggal 22 Oktober 1945, para santri berbondong-bondong menghadang tentara Belanda untuk kembali menduduki Indonesia atau dikenal dengan gerakan Resolusi Jihad NU. Para santri menghadang kedatangan NICA (Netherlands Indies Civil Administration), banyak yang mati, bahkan yang memasang bom di mobil Mallaby juga seorang santri. Para santri tersebut bergerak di bawah komando kiai NU. Para santri dengan arahan Kiai Haji Hasyim Ashari melawan dan berhasil memukul mundur pasukan NICA.

Sejarah di atas adalah sejarah yang hanya dimiliki oleh warga NU. Sehingga kejadian ini juga yang menyebabkan kelompok lain menolak dan mempermasalahkan hari santri ini.

Lantas, apakah ini perlu dipolemikkan? perlu diperpanjang titik masalahnya? Tentu menurut saya tidak. Justru untuk menghargai perjuangan ribuan santri pada hari bersejarah itu, sehingga hari santri ini perlu dirayakan dan dijadikan hari nasional. Kalau perlu, tanggal 22 Oktober dijadikan tanggal merah.

Sebagai seorang berpendidikan, marilah kita mendukung hari santri Nasional ini. Kalau dengan hari Santri ini saja kita berpolemik, apa jadinya bangsa kita. Masih banyak hal lain yang perlu kita fikirkan. Tentu fikiran ini, kita tidak gunakan sepenuhnya terhadap hari santri ini. Kita masih harus memikirkan perkembangan bangsa kita ketimbang mempermasalahkan istilah santri atau siswa.

Selama ini, kita bisa lihat bagaimana keeksisan para santri di negara ini. Masih banyak kalangan yang menganggap bahwa pesantren hanya sebagai "bengkel" untuk memperbaiki anak-anak bandel, kurang pintar dan kurang mampu. Santri hanya dianggap sebagai seorang yang kampungan, tidak perlu diperhatikan. Yah, pemikiran seperti itu yang harus diubah dari sebagian masyarakat.

Bukan hanya sebagian masyarakat, pemerintah pun kadang acuh tak acuh terhadap pesantren, padahal ini termasuk lembaga pendidikan juga. Bahkan pesantren itu dibangun dengan usaha sendiri bukan dengan bantuan lain. Kalaupun ada, tidak begitu banyak. (Mohon maaf). Untuk itu program-program pemerintah, perlu menggandeng keikutsertaan pesantren.

Santri dibuatkan program lebih banyak lagi supaya bisa berprestasi pada tingkat nasional maupun internasioanal. Kita perbanyak santri yang ingin belajar di luar negeri, kita bantu mereka. Karena salah satu kelebihan santri dibanding siswa yang lain, yaitu di pesantren mereka tidak diajarkan agar bisa menjadi apa, tetapi mereka diajarkan kebaikan. sehingga ketika dia menjadi seorang pejabat misalnya, ia menjadi pejabat yang baik, ketika dia menjadi seorang pemimpin, ia menjadi pemimpin yang baik. Begitu seterusnya.

Untuk itu dalam momentum hari santri nasional ini kita berharap indonesia semakin baik, semakin berakhlak, semakin disegani, dan semakin jaya.

Jaya Indonesiaku... Selamat Hari Santri Nasional, dari santri untuk indonesiaku.!!!
Salam dari kami, Santri (wati) Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar..