Vi, ayo deh Pigi nonton!!
Edd, Panasna.. Malaska deh..!!
hari selanjutnya....
Vi, Mbami pi nonton, tidak panasmi.!!
Aduh, hujanki, rantasa ki jalanan kah.. Becek,
Yah, begitu lah percakapan yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kadang tanpa sengaja kita membuat para malaikat di atas sana itu pusing dengan cara ngomong dan tingkah kita. Hari ini bilang suka hujan tetapi besok ketika hujan turun dia mengeluh. Kalau panas minta hujan kalau hujan maunya panas. Bagaimana tidak pusingi malaikat ka.
Walaupun memang secara lahiriyah kita ini manusia yang punya hati yang bisa berbolak balik tiap waktunya, akan tetapi jangan juga maki seperti itu. Maunya kita syukuri saja apapun yang diberikan tuhan sekarang ini. Kalau hari ini hujan, yah hujan-hujan maki, kalau panas, yah maumi diapa, setidaknya cepatki kering cucianta'.
Karena keadaan-keadaan yang berubah-ubah seperti ini tidak nabikin rugijiki. Coba kita fikir para penjual garam yang sering teriak-teriak depan rumahta'.. oee.. ce'la e... Jangan sekali-kali kalian berteriak kepada mereka bosi laloko (semoga hujan) yakin dan percaya kalian akan diburu oleh mereka. Yah, karena setetes saja air yang membasahi garamnya, maka semua garamnya akan mencair dan rugilah mereka. Sehingga para penjual garm keliling akan merasa sedikit kecewa ketika musim hujan tiba. Tetapi mereka tidak mengeluhji, karena mereka fikir akan adaji rejeki yang lain yang akan diberikan oleh tuhan.
Dan sebaliknya, Ketika musim panas, kita sekali-kali tengok penjual mantel (jas Hujan). Apakah dagangannya akan laku ketika musim panas? Tentu tidak kodong. Tetapi mereka tidak kayak kitaji. Mereka tetap tidak mengeluh karena katanya tiap-tiap orang itu beda-beda rejekinya. Lah kita? panas sedikit mengeluh minta diturunkan hujan. Giliran hujanki, eh marah-marah.
Apalagi soal hujan, jangan pernah sekalipun memaki hujan. Karena hujan sesungguhnya adalah anugrah tuhan. Malah kita dianjurkan berdoa ketika hujan turun, karena dalam sebuah riwayat dikatakan, Allah menurunkan rahmatnya bersamaan dengan hujna turun.
Yuk, mari kita selalu mensyukuri apapun keadaan kita.
Edd, Panasna.. Malaska deh..!!
hari selanjutnya....
Vi, Mbami pi nonton, tidak panasmi.!!
Aduh, hujanki, rantasa ki jalanan kah.. Becek,
Yah, begitu lah percakapan yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kadang tanpa sengaja kita membuat para malaikat di atas sana itu pusing dengan cara ngomong dan tingkah kita. Hari ini bilang suka hujan tetapi besok ketika hujan turun dia mengeluh. Kalau panas minta hujan kalau hujan maunya panas. Bagaimana tidak pusingi malaikat ka.
Walaupun memang secara lahiriyah kita ini manusia yang punya hati yang bisa berbolak balik tiap waktunya, akan tetapi jangan juga maki seperti itu. Maunya kita syukuri saja apapun yang diberikan tuhan sekarang ini. Kalau hari ini hujan, yah hujan-hujan maki, kalau panas, yah maumi diapa, setidaknya cepatki kering cucianta'.
Karena keadaan-keadaan yang berubah-ubah seperti ini tidak nabikin rugijiki. Coba kita fikir para penjual garam yang sering teriak-teriak depan rumahta'.. oee.. ce'la e... Jangan sekali-kali kalian berteriak kepada mereka bosi laloko (semoga hujan) yakin dan percaya kalian akan diburu oleh mereka. Yah, karena setetes saja air yang membasahi garamnya, maka semua garamnya akan mencair dan rugilah mereka. Sehingga para penjual garm keliling akan merasa sedikit kecewa ketika musim hujan tiba. Tetapi mereka tidak mengeluhji, karena mereka fikir akan adaji rejeki yang lain yang akan diberikan oleh tuhan.
Dan sebaliknya, Ketika musim panas, kita sekali-kali tengok penjual mantel (jas Hujan). Apakah dagangannya akan laku ketika musim panas? Tentu tidak kodong. Tetapi mereka tidak kayak kitaji. Mereka tetap tidak mengeluh karena katanya tiap-tiap orang itu beda-beda rejekinya. Lah kita? panas sedikit mengeluh minta diturunkan hujan. Giliran hujanki, eh marah-marah.
Apalagi soal hujan, jangan pernah sekalipun memaki hujan. Karena hujan sesungguhnya adalah anugrah tuhan. Malah kita dianjurkan berdoa ketika hujan turun, karena dalam sebuah riwayat dikatakan, Allah menurunkan rahmatnya bersamaan dengan hujna turun.
Yuk, mari kita selalu mensyukuri apapun keadaan kita.