Senyuman Palsu Seorang Guru Juga Penting Bagi Siswa

Banyak yang membenci senyuman palsu. Namun kadang senyuman palsu itu dibutuhkan di waktu yang tepat. Sebut saja orang tua kepada anaknya, kepala kantor kepada anak buahnya dan guru kepada siswanya. Kalau ketiga posisi diatas tidak pandai melakukan senyuman palsu dalam artian berekspresi sesuai keadaan hati nya, maka orang-orang yang ada di sekitarnya akan merasa tidak senang.



Kita fokus terhadap pentingnya senyuman palsu seorang guru kepada siswanya. Coba kita bayangkan jika seorang guru dilanda masalah yang besar, kesedihan, musibah, dan mood yang turun lantas menguasai keadaan hati guru itu. Kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah menurunnya semangat seorang guru dalam mengajar, mimik wajah, intonasi suara serta aura yang dikeluarkan guru tersebut akan menurun secara drastis. Kita tidak bisa hindari bagaimana sikap seorang siswa yang melihat gurunya mengalami hal seperti itu. Tentu saja, semngat untuk belajar dari seorang siswa akan menurun juga mengikuti semangat dari seorang guru.. Guru yang semangat dalam mengajar pun, kadang ada saja siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Apalagi jika hal di atas terjadi. Suasana kelas akan menjadi horror, tegang dan terkesan kaku. Sedikit saja hal yang mengganggu bisa membuat pecah keadaan kelas.

Untuk itu, senyum dan keramahan seorang guru dibutuhkan oleh para siswa untuk mengangkat semangat dan memancing rasa ingin tahu mereka tentang pelajaran yang akan dipelajari, walaupun itu hanya sebuah senyuman palsu. Kita sebagai guru tidak sepantasnya membawa masalah keluarga, administrasi, percintaan, maupun masalah dengan seorang teman ke dalam kelas. Itu akan mempengaruhi cara kita menyampaikan pelajaran.

Para siswa butuh seorang motivasi, teladan serta masukan-masukan positif. Bagaimana mungkin akan tercipta motivasi yang menggugah bagi para siswa jika kita sebagai guru tidak mampu menampilkan kesenangan di setiap harinya dalam keadaan apapun. Karena sudah pasti anak-anak akan mengeluh dan merasa malas mengikuti pelajaran. Anak-anak juga akan bertanya-tanya "kenapa dengan bapak/ibu guru hari ini?".

Padahal para siswa datang ke sekolah dengan hati yang berseri-seri, dengan semngat yang membara untuk memperoleh pelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat bagi mereka, lantas kita sebagai guru merusak itu semua dengan wajah masam serta tak ada senyum yang kita berikan kepada mereka.

Memang sangat susah untuk tetap ceria ketika kita berada dalam masalah besar, Para siswa tentu akan ikut sedih, tidak semangat serta mood nya turun drastis melihat gurunya dalam keadaan seperti itu. Padahal kita tahu bahwa seorang anak yag beranjak remaja akan mudah sekali merasa kacau dan galau. Jangankan dengan masalah besar, masalah kecil seperti permusuhan kecil dengan seorang teman atau tidak dapat uang jajan akan berpengaruh besar bagi mereka. Apalagi kalau kita tambah dengan muka masam dan cuek yang kita tunjukkan kepada mereka. Padahal mereka memandang bahwa guru adalah seorang yang idealis, dapat dipercaya serta dapat menyelesaikan masalahnya.



Jika kita seorang guru dan sampai saat ini masih bersikap sesuai dengan emosi yang menimpa kita, sebaiknya dihindari dan diubah secepatnya. Kita bisa bayangkan jika kita menjadi seorang siswa yang sejak dari rumah sudah sangat semangat untuk belajar tetapi kenyataan di sekolah, guru yang akan memberikan pelajaran memasang wajah yang masam, cuek dan dengan pandangan tidak jelas. Tentu semngat yang sudah ada sejak tadi, akan menghilang begitu saja.

Kenyataan yang terjadi sekarang ini, kita memilih menjadi seorang guru. Tugas kita tidak terbatas hanya menyampaikan materi lalu anak-anak faham dengan apa yang kita ajarkan. Semestinya kita juga menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif dalam kelas sehingga memicu semangat dan kreativitas seorang anak. Karena jikalau di dalam rumah mereka sudah sering terjadi kekacauan dan kemarahan, lantas gurunya juga melampiaskan emosi dari apa yang dirasakan kepada anak-anak, ke mana lagi anak-anak akan merasakan kenyamanan??

Untuk itu mulai dari sekarang jika kita seorang guru, kita butuh belajar melakukan senyuman palsu kepada siswa kita. Tidak susah kok, dan dampaknya juga akan berdampak bagus buat semngat belajar anak-anak didik kita..

Panas Mengeluh, Hujan Lebih-Lebih

Vi, ayo deh Pigi nonton!!
Edd, Panasna.. Malaska deh..!!

hari selanjutnya....
Vi, Mbami pi nonton, tidak panasmi.!!
Aduh, hujanki, rantasa ki jalanan kah.. Becek,

Yah, begitu lah percakapan yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kadang tanpa sengaja kita membuat para malaikat di atas sana itu pusing dengan cara ngomong dan tingkah kita. Hari ini bilang suka hujan tetapi besok ketika hujan turun dia mengeluh. Kalau panas minta hujan kalau hujan maunya panas. Bagaimana tidak pusingi malaikat ka.

Walaupun memang secara lahiriyah kita ini manusia yang punya hati yang bisa berbolak balik tiap waktunya, akan tetapi jangan juga maki seperti itu. Maunya kita syukuri saja apapun yang diberikan tuhan sekarang ini. Kalau hari ini hujan, yah hujan-hujan maki, kalau panas, yah maumi diapa, setidaknya cepatki kering cucianta'.


Karena keadaan-keadaan yang berubah-ubah seperti ini tidak nabikin rugijiki. Coba kita fikir para penjual garam yang sering teriak-teriak depan rumahta'.. oee.. ce'la e... Jangan sekali-kali kalian berteriak kepada mereka bosi laloko (semoga hujan) yakin dan percaya kalian akan diburu oleh mereka. Yah, karena setetes saja air yang membasahi garamnya, maka semua garamnya akan mencair dan rugilah mereka. Sehingga para penjual garm keliling akan merasa sedikit kecewa ketika musim hujan tiba. Tetapi mereka tidak mengeluhji, karena mereka fikir akan adaji rejeki yang lain yang akan diberikan oleh tuhan.

Dan sebaliknya, Ketika musim panas, kita sekali-kali tengok penjual mantel (jas Hujan). Apakah dagangannya akan laku ketika musim panas? Tentu tidak kodong. Tetapi mereka tidak kayak kitaji. Mereka tetap tidak mengeluh karena katanya tiap-tiap orang itu beda-beda rejekinya. Lah kita? panas sedikit mengeluh minta diturunkan hujan. Giliran hujanki, eh marah-marah.

Apalagi soal hujan, jangan pernah sekalipun memaki hujan. Karena hujan sesungguhnya adalah anugrah tuhan. Malah kita dianjurkan berdoa ketika hujan turun, karena dalam sebuah riwayat dikatakan, Allah menurunkan rahmatnya bersamaan dengan hujna turun.

Yuk, mari kita selalu mensyukuri apapun keadaan kita.

Istiqomah : Amalan Terberat Untuk Anak Muda


Selamat siang para pembaca.
Alhamdulillah di siang ini saya masih hidup dan masih ditakdirkan untuk menjadi blogger. Walaupun kadang kehidupan bloggerku ini cuma sekedar "ngaku-ngaku" saja ke teman-teman blogger yang lain. Kan keren ketika ditanya sama seorang blogger, Hei Bro, kamu blogger juga?... Iya nih bro.!! hahaha. Hanya sebatas itu. Saya juga tidak tahu menahu tentang trik-trik blog apalagi sampai bisa mendapat pundi-pundi uang lewat blog. yah, paling cuma edit-edit tampilan blog. Rasa-rasanya saya hanya sekedar menulis inspirasi di blog tanpa tau ada manfaatnya untuk diri pribadi saya dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Karena kunci dari kesuksesan itu  harus istiqomah dalam segala hal. Termasuk ngeblog. Dan itu yang susah, kadang-kadang saya nulis di blog sekali seminggu, kadang pula sekali dalam dua minggu, dan bisa juga tidak nulis-nulis selama dua bulan. parah.

Mengapa Istiqomah itu susah?
Ayo bantu saya menjawabnya!!
Istiqomah adalah suatu tindakan yang tidak pernah kita tinggalkan. Apa sih.  Saya juga bingung bagaimana membahasakannya. Eis, Tunggu saya cari di google..

.......................................


........................................


........................................

................................... 72 hours Later ........................................


Setelah nyari di google, tetap saja bingung. Atau begini, Istiqomah itu misalnya jika kita hari ini selalu membersihkan rumah di pagi hari, lalu sampai beberapa bulan bahkan beberapa tahun kita selalu melakukan itu, berarti kita istiqomah dalam membersihkan rumah. Nah begitu.

kita sebagai anak muda penerus harapan keluarga bangsa dan tanah air merdeka perlu punya rasa Istiqomah ini. Bukan hanya sebatas dalam urusan agama, itu sudah menjadi kewajiban bagi kita. tetapi ini menyangkut kehidupan dan keseharian kita. Lawan terberat anak muda saat sekarang ini adalah rasa Istiqomah yang sangat susah dilakukan. Kebanyakan anak muda sekarang adalah mereka yang dalam istilah makassar "Bambang Tai Jangang" (Panas Tahi ayam), ketika diawal-awal semangat tetapi setelah berjalan beberapa hari lantas bosan dan berhenti melakukannya.

Kan kasian ketika Istiqomah ini menjadi penyakit turun temurun untuk adik-adik kita nantinya.
So, mari kita tetap Istiqomah dalam segala hal, utamanya yang berbau kebaikan. Walaupun tidak berbau sih, yang penting itu kebaikan. Hehe.

Mengapa Kita Kesal Ketika Dijelek-jelekkan Orang Lain?

Marah, kesal dan gundah memang merupakan kodrat kita sebagai manusia. Namun, Apa maksudnya kalau kita sebagai manusia merasa tersakiti ketika ada seseorang yang melukai hati kita, entah itu dengan membuat kita tersinggung, mempermalukan kita atau mengambil hak milik kita? Mengapa kita mesti marah, jengkel bahkan merasa terhina dengan itu semua? padahal itu tidak membuat kita berdarah, tidak membuat kita babak belur atau membuat kita mati. Tidak sama sekali, jadi buat apa kita marah.


Kalau kritik, mungkin bisa diterima. Tapi hinaan? Tidak semua manusia bisa terima jika mereka dihina. Manusia tidak pernah mau direndahkan oleh siapapun. Namun, meskipun tidak mau dihina, diantara mereka memiliki respon yang berbeda-beda untuk menanggapinya.

“Kau bodoh sekali! Kau tidak pantas berada di situ, kau kurang ajar, kau tidak pantas mengajar kepada anak-anak sedangkan kau sendiri butuh diajar?”

Hal itu akan terdengar sangat kasar apabila diucapkan kepada seseorang, terlebih lagi jika itu dilakukan di depan teman-temannya, di depan umum. Ucapan ini bisa saja muncul atas dasar ketidaksengajaan atau karena memang terlalu kesal dengan orang yang dimaksud. Namun, tetap saja. Ini adalah suatu hinaan yang menyakitkan. Lalu apa yang bisa kita lakukan seandainya berada dalam situasi seperti ini?

Orang dengan emosional tinggi, marah. Dia akan melawan balik dengan kata-kata yang lebih parah. Perang mulut, atau lebih buruk lagi, baku hantam. Tak ada lain, hal ini akan berakhir dengan suatu kesia-siaan, seperti rasa sakit, kesal, menyesal, dan malu. Jadi jangan jadi seperti ini ya teman-teman.

Orang yang rendah diri akan tertekan. Dia tidak terima dengan ucapan itu. Dia tidak suka. Tapi apa yang bisa dia lakukan kalau semua yang dikatakan itu memang benar? Akhirnya dia hanya bisa tertunduk dan menerima kalau dia memang bodoh. Sisanya, dia akan merenung sendirian dan menangis, lalu benar-benar menjadikan dirinya bodoh seperti yang mereka katakan.

Orang yang cuek, dia tidak belajar. Mungkin sudah menjadi kebiasaannya untuk tidak mau mendengarkan setiap hal buruk yang dikatakan orang lain. Dia memang tidak terpengaruh oleh hinaan itu. Tapi dia juga tidak mau belajar untuk mempelajari dirinya sendiri, apa yang membuat mereka menghinanya seperti itu.

Pernah melihat pacuan kuda atau karapan sapi? Untuk mendapatkan lari yang sangat kencang, hewan-hewan ini sering dicambuk. Terlihat jahat dan menyakitkan, tapi itu memang membuktikan bahwa cambuk itu menggerakkan mereka.

Tidak bermaksud untuk menyamakan manusia sebagai hewannya, tapi cambuk merupakan analogi dari sebuah hinaan. Ketika telinga kita menangkap adanya hinaan, sadarlah bahwa itu artinya masih terdapat hal yang kurang pada diri kita.  Memang terasa sakit, tapi harus menjadi lebih baik lagi.

Beberapa orang menamakan hal ini sebagai dendam positif. Kita menggunakan rasa sakit hati ini sebagai suatu motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Percuma kita menghina balik orang tersebut jika yang dikatakannya itu benar. Maka, yang kita lakukan adalah segera memberikan bukti bahwa hinaan mereka adalah suatu kesalahan.

Ayolah teman, tak perlu merasa terhina lah ketika dihina oleh orang lain. Jadikan hinaan itu batu loncatan ke arah yang lebih tinggi lagi. orang bilang hidup itu berat. Tapi tidak juga, tergantung pemikiran kita teman. Ini saatnya kita bangkit dari hinaan-hinaan yang membuat kita terpuruk.

Tidak Seharusnya keburukan dibalas dengan keburukan juga.

Komitmen dan Jodoh. Di manakah Posisi Komitmen Ketika disandingkan dengan Jodoh?


Hidup di dunia ibarat sebuah perjalanan singkat yang mengisyaratkan untuk kembali. Yah, pergi untuk kembali, itulah dunia. Entah Sudah beberapa macam cobaan dan ujian yang kita lalui dan jalani dalam mengitari kehidupan ini. Setinggi apapun cita-cita yang kita dambakan ujung-ujungnya wajib kita kembalikan kepada sang pencipta, karena kita sadar kehidupan ini telah digariskan oleh-Nya. Baik itu berupa harta, kedudukan, jabatan, cobaan, keturunan, dan Jodoh.

Saya tak ingin berceramah lebih jauh lagi.
Hal menarik untuk dibicarakan pada saat ini adalah kata terakhir dari paragraf pertama tadi, Yah JODOH. 

Tentunya setiap orang ingin jodoh yang diberikan oleh Tuhan kepadanya adalah orang yang ia cintai. Merupakan kebahagiaan tersendiri menurut sebahagian orang, ketika wanita atau pria yang ia cintai sejak dahulu itu yang menjadi jodohnya. Sampai ada yang mengesampingkan kalimat "jodoh di tangan Tuhan". 

Memang, kita sebagai manusia biasa mampu membuat konsep yang begitu menarik dalam hidup kita. Kita mampu mendesain hidup ini semau kita. Tapi satu hal yang perlu diingat, Manusia hanyalah manusia, manusia bukan maha penguasa, apalagi maha pencipta. Sebaik apapun konsep yang kita buat dalam hidup ini, belum tentu baik menurut Sang Pembuat skenario kehidupan ini. 

Jodoh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup.  Sedangkan menurut Islam, jodoh itu adalah berdasarkan Firman Allah Swt. : Allah subhanahu wata'ala berfirman:" Dan diantara kekuasanNYA ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya,dan dijadikanNYA diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir" (QS.Ar-Ruum:21)

Nah, yang menjadi permasalahan banyak orang sampai saat ini, adalah bagaimana kah cara agar jodoh kita adalah orang yang kita cintai?  Apakah perlu sebuah KOMITMEN menjalaninya?

Saya yakin, banyak di antara pembaca yang menjadi korban dengan komitmen tersebut. Komitmen yang awalnya membuat kita berbunga-bunga, tetapi seiring berjalannya waktu, justeru komitmen itu sendiri yang membuat kita sakit hati, galau dan merana. 

Kita membuat sebuah komitmen kepada manusia, yang kita tahu sendiri manusia adalah makhluk yang tidak pernah lepas sekalipun dari sebuah kekhilafan. Ketika kita menjalankan sebuah komitmen, di situlah kadang ada timbul sebuah keegoisan dan melupakan takdir yang telah digariskan oleh Tuhan. Padahal membuat sebuah komitmen kepada pasangan, berharap keduanya mematuhi komitmen itu dan berujung ke pelaminan, itu ibarat kita mengarungi sebuah samudera yang luas menuju sebuah pulau yang jauh tetapi tidak memikirkan apakah kapal kita tidak akan kehabisan bahan bakar, apakah kapal kita kuat atau apakah tak ada badai dan angin topan di tengah samudera. Seolah-olah kita sudah pasti melewatinya. 

Ingat, ada sang Pembolak balik hati mengawasi kita. Kita hari ini tidak mungkin sama dengan kita yang akan datang. Jadi, perlukah komitmen itu?

Perlu tidaknya suatu komitmen dalam menjemput jodoh itu tergantung peribadi masing-masing. Tidak mungkin untuk dipaksakan ke setiap individu. Karena mejadikan komitmen itu sebagai utama dan nomor satu sungguh merupakan kesalahan terbesar. Jangan sampai menomor duakan sang penentu kebijakan yang abadi. Tak perlu menjanjikan sebuah komitmen ketika kita sendiri tak mampu Istiqomah berbuat baik dalam hidup ini. Tulang rusuk tidak akan mungkin tertukar dari pemiliknya. 

Masalah selanjutnya berasal dari pihak laki-laki,  Lantas ketika kita tidak berkomitmen, akan ada orang yang mendahului kita atau istilahnya mengambil jodoh kita. 

Takut? Sebenarnya ketakutan itu berasal dari diri kita sendiri. Semua yang terjadi adalah kehendak-Nya, jadi sekali lagi berharaplah kepada sang pencipta, bukan kepada yang diciptakan. Sebenarnya simpel ketika ada orang yang mendahului kita, itu berarti dia bukan tulang rusuk kita, bukan pasangan yang dikehendaki Tuhan dan bukan jodoh kita. 

Akan ada jodoh yang mungkin lebih baik dari yang kita fikirkan. Karena apa yang kita senangi belum tentu baik  menurut-Nya dan sebaliknya, yang kita benci bisa saja menjadi yang terbaik bagi kita. Sehingga cara terbaik dalam menjemput jodoh itu adalah memperbaiki diri agar bisa lebih baik lagi. Untuk seorang pria, memperbaiki dirinya menjadi seorang ayah yang baik buat anak-anaknya kelak serta belajar menjadi pemimpin keluarganya. Sedangkan untuk wanita, belajar menjadi isteri sholehah dan menjadi ibu yang cerdas bagi anak-anaknya kelak. 

Karena jodoh itu bukan tentang seberapa cepat atau seberapa lambat datang, melainkan jodoh akan datang tepat pada waktunya. Bukan tentang siapa, melainkan yang terbaik. 

KISI-KISI BAHASA ARAB KELAS VII A,B,C, D, E dan F TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN ANNAHDLAH LAYANG / SUDIANG

 
1.      Ungkapan-ungkapan
2.      Ucapan perkenalan
3.      Percakapan.
4.      IsmulIsyarah. (Kata Tunjuk)
5.      Muannas mudzakkar.
6.      Kosa Kata
a.       Lemari
b.      Jam
c.       Atap
d.      Sekolah
e.       Kelas
f.       Pulpen
g.      Meja
h.      Bangku
i.        Kursi
j.        Jendela
7.       Keterangantempatmisalnya, Di depan, Di Belakang, Di atas, Di Bawah, Di sampingdll.
8.       Kosa kata warna Biru, cokelat, hijau, hitam, kuning, merah, putih.
9.       Kata ganti personal tunggal yang bersambung
a.  إياي
b. إياك
c.   إياك
d. إياه
e.  إياها
10.  Angka 1-100 dalam bahasa arab.

Ù…َعَ النَّجَاح

Masjid Jin "Tiban" Turen Kabupaten Malang, Kolaborasi antara Santri dan Tentara Jin



Hari itu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di kota Malang, Jawa Timur. Malang memang mempesona, terbukti dengan banyaknya tempat-tempat unik yang bisa kita kunjungi. Waktu itu, saya bersama salah seorang teman yang sudah setahun lebih berada di sana mengunjungi Alun-alun Kota Batu, Alun-alun kota Malang, Stadion Kanjuruhan, Para Layang, Masjid Agung Malang dan terakhir mengunjungi salah satu Masjid yang kalau dilihat dari sejarah serta anggapan orang-orang merupakan masjid yang unik. Mengapa dikatakan unik? Yuk, kita cerita sedikit tentang masjid yang satu ini. 

Mesjid jin Tiban ini berada dalam komplek Pondok Pesantren Biharu Bahri 'asali Fadlaailir Rahmah di kawasan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dinamakan ”Tiban” karena konon, mesjid ini ”tiba-tiba ada”. Sekilas kita melihat nama pesantren di atas, wah panjang yah. Biasanya nama-nama pesantren yang ada di indonesia rata-rata hanya memiliki satu atau dua suku kata. Misalnya pesantren saya An Nahdlah, hanya memiliki satu suku kata. pesantren Tebu ireng yang ada di jombang hanya memiliki dua suku kata. Dan pesantren-pesantren lain yang jarang sekali memiliki nama sebanyak lima suku kata. waw.

Selanjutnya, konon katanya masjid ini dibangun pada tahun 1991 hanya dengan waktu sehari semalam saja oleh tentara jin. Namun, cerita itu tidak memiliki bukti yang kuat karena beberapa traveler ingin membuktikan hal tersebut namun tidak menemukan bukti konkrit. Sebagian orang-orang juga berpendapat bahwa masjid ini dibangun oleh para santri serta kiyai dengan bantuan jin. nah, apapun itu, intinya masjid ini merupakan hasil maha karya para santri entah itu dibangun dengan bantuan jin atau tidak. Selain itu, walaupun masjid ini memiliki tekstur timur tengah, akan tetapi pembangunan masjid ini ternyata tidak memiliki Arsitek. Desain masjid ini hanya berdasarkan petunjuk Kiyai Achmad Bahru Mafdholudin Sholeh yang ia dapatkan dalam sholat istikharah.

Masjid Tiban tidak tanggung-tanggung memiliki 9 lantai yang tidak bisa kita kelilingi dalam beberapa jam saja. Jadi saran saya, kalau ingin berkunjung ke masjid ini, harus betul-betul meluangkan waktu sebanyak mungkin. 

Walaupun memerlukan waktu yang lama, tetapi tidak perlu membawa bekal untuk berkunjung ke sana karena di lantai paling atas masjid ada supermarket dan berbagai macam kuliner disediakan di sana. Tidak ketinggalan ole-ole khas masjid Tiban dan malang juga tersedia di sana. 

Namun, setelah saya berkeliling-keliling mencari area pusat masjid yang sebagaimana masjid-masjid besar lainya memiliki area pusat yang luas yang digunakan untuk sholat serta kajian-kajian, saya tidak menemukannya. Justru ketika saya bertanya kepada petugas letak tempat sholat, saya justru ditunjukkan sebuah mushollah sederhana, yang tidak terlalu luas. Aneh juga yah, di dalam masjid ada mushollah. Hehehe... 

Jadi, ketika teman-teman ingin berkunjung ke Masjid Tiban, jangan menyamakan masjid ini dengan masjid-masjid besar seperti Istiqlal, Masjid Agung, Masjid Raya, Al Markaz dan masjid-masjid besar lainnya. 


Kalau anda tertarik, sekali-kali sempatkanlah waktu anda untuk menyusuri 9 lantai masjid ini. Buat foto-foto pun masjid ini tidak kalah dengan tempat-tempat indah lain karena memiliki latar yang keren serta ala-ala timur tengah. 









Wanita, Perempuan, Cewek mah gitu.



Wanita, Yah.
Makhluk paling sempurna yang menuntut banyak hal. Makhluk paling penuh misteri dan terumit di dunia. Bahkan, ilmuwan perancis pernah berkata "lebih gampang mengerjakan teori relativitas Albert Einstein dalam bahasa batak ketimbang memahami isteri sendiri".

Kalau kalian hafal lagunya Ada Band - Karena Wanita berarti kita seumuran. Hahaha. Bukan itu, lagu fenomenal tahun 2000 an itu sebenarnya keren tetapi sampai sekarang pikiran saya masih mengambang tentang isi lagu itu.

Karena wanita ingin dimengerti... Yah, maunya cuma dimengerti, tak ingin mengerti. Bagaimana mau mengerti, dirinya sendiri saja susah ia mengerti. Lantas ia ingin dimengerti oleh orang lain.

Selain ingin dimengerti, wanita juga memiliki bahasa aneh yang sangat sulit dipahami. Jika kita belajar bahasa Arab atau inggris, tentulah ada beberapa rumus supaya kit bisa mahir mempelajarinya. Bahasa wanita tidak, sepandai-pandainya kalian mempelajari bahasa wanita ini, tak akan bisa kalian pahami. Sebagai contoh, jika kalian bertanya, "Cewek, saya tampan tidak?", terus dia bilang, "tidak", itu artinya tidak (dan jangan bertanya untuk kedua kalinya). Terus, jika kalian bertanya, "sayang, hari ini kita tidak keluar deh. kamu tidak marah kan?". lalu dia bilang, "tidak", itu artinya "iya". Sulit dipahami kan??

Selain itu, ada beberapa hal yang membuat wanita itu aneh dan sulit dipahami.

Wanita itu pendiriannya tidak pasti
Cewek : Sayang, saya bagusnya pakai rok atau pake jeans?
cowok : Rok saja deh. <3 <3
Cewek : Jangan ah, kayaknya saya kurang cocok.
Cowok : Pake jeans saja kalau begitu.
Cewek : Tapi panas..!! -_-
Cowok : .... (Diam)
Cewek : Pake legging saja ah.
Cowok : Boleh..!!
Cewek : Tidak ah, kayak ibu-ibu.
Cowok : Huahhhhh.!! (Baju saja yang dijadikan celana kalau begitu).

terlepas dari itu semua, ada beberapa pendapat wanita yang berusaha membela semuanya.

"Kita sebagai wanita kan memang harus dimengerti, enak saja dia sudah mau jadi cowokku tapi tidak bisa mengerti aku"

"Kalau saya dan cowokku bertengkar biasanya saya yang ngambek duluan, padahal saya tahu aku salah. tapi biar saja dia yang menelpon saya duluan terus minta maaf.

Cukup mengejutkan kan?
Bahkan cewek yang kelihatan tegar dan dewasa pun bisa membuat pernyataan yang kesannya kekanak-kanakkan loh.

Sebenarnya yang membuat situasi itu lebih parah adalah fakta bahwa ketika cewek ngambek itu bukanlah hal yang cukup biasa bagi seorang laki-laki yang mencintai wanita itu dengan sungguh. Bagi seorang cowok, cewek ngambek bukanlah masalah kecil, percayalah. Namun seringkali cewek menanggapi itu biasa. Tidak sedikit pengorbanan besar seorang cowok dan dianggap biasa untuk seorang cewek kan? Misalnya, bagi seorang cowok yang suka bola. Tidak nonton bigmatch El Clasico Barcelona VS Real Madrid demi menemani cewek pergi belanja adalah pengorbanan yang begitu besar. Namun seringkali cewek menanggapi itu biasa saja.

Unik memang namun begitulah adanya. Bahkan ada perkataan cewek yang bikin rasa sabar hilang yaitu ketika dia berkata "Saya tidak pernah minta kamu berkorban seperti itu kok".

Belum lagi, ketika seorang mengeluarkan kata andalannya, "Terserah". Wahh. Entah jawaban apa yang cocok.
Cowok : Hari ini kita makan di mana nih.
Cewek : Terserah.
Cowok : Kalau begitu kita di warung dekat pertamina saja.
Cewek : Jangan, di situ panas.
Cowok : Ooo, kalau begitu kita makan di warung mi pangsit terkenal itu loh.
Cewek : Jangan, saya lagi mau makan ayam nih.
Cowok : $$$$$$%%%%%%

Aneh tapi nyata.

Kopi Dan Kamu, Secangkir Postingan Untuk Yang Tersayang


Perihal kopi,
Aku suka dari jenismu yang tanpa gula
Kamu tahu sebabnya?
Bukan karena takut jika gula itu akan menjadi monster yang perlahan-lahan menghancurkan tubuh
Melainkan, aku suka membiarkan sesuatu yang memang sudah kodratnya pahit tanpa ada kemunafikan di dalamnya.

Aku suka kopi tanpa riasan susu, coklat, ataupun moka
Sebab itu merusak citarasa

Perihal manusia,
Aku suka tipe sepertimu
Kamu tahu sebabnya?
Tanpa pemanis, untuk makhluk yang telah diciptakan manis dari lahir
Dan, pemanis justru merusak estetika

Akan tetapi, aku tak suka kamu dan kopi berpadu dalam satu waktu
Sebab takut memicu cemburu

Aku suka kamu sama halnya aku suka kopi
Kamu tahu sebabnya?
Keduanya, sama-sama memberikanku ketenangan

Kamu tahu bagaimana caranya aku menikmati kopi?
Cukup kopi dan air panas saja
Jadilah kopi yang mantap
Kamu tahu bagaimana caranya aku menikmati hidup?
Cukup aku, kamu, dan waktu saja
Jadilah hidup yang sempurna

Betul kata mba Dee...
"Hidup itu memang kadang seperti kopi, kalau kita tidak tahu cara menikmatinya maka yang terasa hanya pahit".



Kepiting Terenak di Dunia ada di Bone

Kepiting adalah hewan unik. Dia adalah satu-satunya hewan yang tidak pernah maju dan tak pernah mundur, tetapi menyamping. Selain itu hewan ini memiliki rasa khusus jikalau dimasak dan dijadikan lauk ketika kita makan. Kita bisa lihat ada beberapa restoran kepiting tersebar di sekitar kita dan harganya pun tidak main-main, padahal kalau kita lihat isinya, waw sedikit. Namun bagi penikmat makanan, bukan soal banyak, tetapi soal rasa. Berbeda dengan mahasiswa, bukan soal rasa, yang penting adalah jumlahnya.


Berikan aku tujuh pemuda akan kuhabiskan kepiting di Bone
Saya tidak mau bercerita banyak tentang asal usul kepiting itu, karena teman-teman bisa baca asal usul kepiting DI SINI, YAH KLIK DI SINI (Blognya Teman). Kali ini saya akan berbagi cerita tentang perjalan yang beberapa hari lalu saya dan teman-teman lakukan. Sebenarnya bukan perjalanan liburan, tetapi kunjungan ke rumah salah seorang teman yang berduka karena kehilangan seorang Ayah di Bone. Al Fatihah untuk almarhum ayah teman kami.

Perjalanan ke Bone awalnya saya mengira bakal menjadi perjalanan yang sulit karena rute perjalanan dari Makassar menuju Bone terdapat banyak tikungan menurun tajam setajam silet. Eh. Terlebih lagi waktu itu hujan seolah-olah tidak ingin berhenti mengguyur. Jadi kami putuskan untuk melakukan perjalanan dengan santai tidak ngebut-ngebut. Terlebih karena banyak di antara kami yang belum pernah sekalipun melakukan perjalanan menggunakan motor ke Bone, jadi yah begitu lah.

Kami bertujuh, ada Bisma berboncengan dengan Kurniawan, Bos Enal berboncengan dengan Haris Babel, Sofyan berboncengan dengan Mail, dan saya sendirian (hahaha dalam hal beginian pun saya kadang sendirian). Perjalanan kami sedikit susah karena hujan, namun bukan berarti kami benci hujan, karena hujan adalah rahmat, maka kami melakukan perjalanan ini penuh dengan rahmat, Kami syukuri itu.

Tak terasa sekitar 5 jam perjalanan dengan mendaki gunung, lewati lembah sungai mengalir indah ke samudera kami sampai dengan selamat ke tujuan, Rumah yang sederhana tetapi sejuk bagi penghuninya. Begitu juga dengan kami. Kami disambut dengan begitu ramah walaupun sebagian penghuni rumah sudah terlelap karena kebetulan kami sampai pada jam 10 malam hujan, mati lampu serta angin kencang. Bukan hanya keramahan penghuninya, yang membuat saya lagsung betah berada di rumah ini yaitu beberapa saat kemudian kami disuguhi sebuah makanan istimewa yang jarang saya makan di kota. Yah, KEPITING. ada beberapa macam kepiting yang disediakan buat kami. Kepiting rebus, Goreng dan Tumis. Waww.. Selain itu jumlahnya banyak sehingga rasa menjadi urutan kedua dalam hal ini.

Saya baru tau bahwa di desa ini merupakan salah satu penghasil kepiting terbesar di sulawesi selatan. Desa Cenrana namanya, sejuk, adem dan warganya ramah menambah keunikan desa ini. Kita bisa rasakan euforia desa ini ketika berinteraksi dengan warganya. Kembali ke kepiting tadi, ternyata kepiting itu dagingnya akan terasa empuk ketika kepiting itu masih baru, artinya ketika sudah lama mati, seperti yang dijual di beberapa pasar akan beda hasilnya dengan kepiting baru yang baru saja mati lalu kita masak dan itu menjadi ilmu baru bagi saya loh.

Sebenarnya awalnya saya tidak terlalu suka dengan kepiting. Dagingnya sedikit serta butuh perjuangan untuk memakannya membuat saya tidak terlalu menikmati ketika orang di rumah memasak kepiting. Tetapi, setelah ke Desa Cenrana ini barulah saya merasakan nikmatnya kepiting. Dagingnya banyak, Empuk, Gurih, Renyah, serta mudah untuk dimakan karena cangkang yang biasanya keras, ini lunak berkat cara masak orang-orang desa ini. Keren yah. Eh, kok keren, Lezatt deh pokoknya. Baru kali ini saya memakan kepiting lebih dari 10 ekor dalam sehari, waww..

Kalau teman-teman berniat ingin mengunjungi Desa Cenrana ini dan merasakan nikmatnya makan kepiting buatan warga sini. Buruan, sebelum lahan kepiting ini diambil alih oleh orang luar dan dijadikan tempat wisata atau dijadikan gedung pencakar langit . Ah, Desanya sejuk, kepitingnya enak, warganya ramah-ramah ditambah kepitingnya banyak. Eh bukan cuma kepiting, di sini juga ada udang, tetapi bukan udang yang ada di balik batu loh, bukan. Udangnya ini yah sama seperti di tempat kalian, udangnya tidak lurus. Tetapi lagi-lagi berkat racikan tangan warga-warga di sini sehingga udang yang biasa-biasa tadi disulap jadi luar biasa enak walaupun sekedar dijadikan bakwan, ah saya ngiler nulis postingan ini.

Menikmati Tuak Cenning (Arak Manis) Khas Kabupaten Bone. Angkat sekali lagi gelasmu kawan..

Sumpang La'bu, 
Desa Cenrana Kab. Bone, Ada perempuan menggendong anaknya, itu ibunya loh..
Kepiting rasa tak bisa move on. ini kepiting terakhir.
Mari Ngeteh Mari Bicara.. Eh, mari makan kepitingnya.


Walaupun jodoh tak muncul di desa ini tetapi berkat pesona kepiting dan udang yang menyatu bisa membuat kunjungan ke Desa ini begitu penuh kenangan. Alhamdulillah,

Sebenarnya tujuan kami ke desa ini, untuk khatam qur'an yang pahalanya buat almarhum ayah teman kami, dan Alhamdulillah proses khatam qur'annya sampai 2 kali khatam. Semoga ayah teman kami diterima di sisi Allah serta dimasukkan ke dalam surganya Allah. Aamiin yaa rabb.. Allahumma gfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu. Allahumma laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinna ba'dahu wagfirlanaa wa lahu..

Saya tadi bilang bertujuh kan?? Padahal cuma enam orang.. Eh ternyata orang ini dihitung dua..


Kalau Mau Kaya, Jadilah Guru!



Teringat perkataan Gurutta' (sebutan seorang kyai di pesantrenku) Allahu Yarham bahwa "narekko maelo'ko sugi, aja' mumancaji guru" kurang lebih artinya, kalau kamu ingin menjadi kaya janganlah menjadi guru.

Tidak bermaksud menafikan perkatan kyai saya, namun selebihnya ini hanyalah sebuah perumpaan kecil seorang guru muda dengan maksud memberikan dorongan semangat kepada kawan guru yang lain. Tidak bisa dipungkiri, penghasilan seorang guru dari tahun ke tahun sangat meprihatinkan. Bahkan bisa dibilang tidak cukup dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, Jangan lihat saya yang masih muda, belum ada tanggungan, tinggal dan menumpang di rumah tante, Gaji berapapun akan cukup untuk saya. Tetapi lihat guru-guru senior yang memiliki keluarga, Dengan gaji sekadarnya saja, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga kadang, ngutang menjadi alternatif terakhir untuk menutupi kekurangan tersebut. 

Yah, dibalik fenomena tersebut, guru juga bisa menjadi kaya dengan profesinya tersebut. Tentu saja, kaya yang dimaksud bukanlah mencakup sebuah materi. Ada banyak konotasi kaya yang bisa digunakan. ini ada beberapa konotasi kaya yang sudah pasti didaptkan oleh guru-guru di seluruh dunia.

1. Kaya Hati



Tentu saja, kaya yang satu ini akan mudah didapatkan oleh guru-guru yang setiap harinya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Kelakuan anak didik setiap harinya akan memberikan pengalaman dan wawasan yang banyak kepada seorang guru. Sehingga di kehidupan nyata, seorang guru akan lebih mudah menyelesaikan permasalahannya, disebabkan karena ia sudah sangat sering menyelesaikan permasalah-permasalahan anak didiknya di kelas. Percayalah, seorang guru akan bisa menjadi ayah ataupun ibu yang sangat dapat diandalkan. Logikanya begini, anak senakal apapun di sekolah mampu dididiknya sedemikian rupa menjadi anak santun, padahal itu anak orang lain loh, apalagi dengan anak sendiri. Walaupun kadanag ada seorang guru yang lalai mengurus anaknya disebabkan sibuk mengurus anak orang lain, namun itu hanya sepersekian persen, Selebihnya adalah anak-anak yang sukses meniti karirnya disebabkan karena orang tuanya adalah seorang guru. Kaya hati adalah sebuah keadaan di mana kita akan selalu merasa cukup dengan apapun yang kita miliki. Itu bedanya dengan kayak materi. Seorang guru yang telah bertahun-tahun menjadi seorang guru pastinya akan memiliki sifat ini.  

2. Kaya Pahala
Sudah tidak diragukan lagi bagi seorang guru memiliki kekayaan yang berlimpah dengan pahala. Betapa tidak, amal jariyah yang ia lakukan setiap harinya membuat amalnya memiliki pahala yang tak putus-putus. Berjalan terus tanpa ada yang menghalangi. Sekalipun guru tersebut berhenti mengajar, pahala yang akan didapatkan akan terus berjalan. 

3. Kaya Ilmu



Apalah artinya kaya harta, memiliki materi yang cukup banyak namun tak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup. Sungguh mengerikan di zaman modern seperti sekarang ini tidak memiliki cukup banyak ilmu. Seorang guru yang tiap paginya berjalan ke sekolah dengan ikhlas tentunya akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru yang tidak didapatkan oleh orang-orang lain. Bahkan pengetahuan-pengetahuan yang pernah didapat sebelumnya akan lebih berkembang lagi karena terus diasah lewat mengajarkan kepada anak didik. Berbeda dengan yang bukan guru, meski telah mendapatkan pengetahuan sebelumnya, namun pengetahuan itu tidak akan bertahan lama karena tidak pernah sedikitpun diasah. 

Yah, dalam hal ini, keuntungan menjadi guru lebih besar ketimbang yang lain. Kalau hanya diliat dari sisi materi, mungkinlah tidak akan cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-sehari, tetapi karena guru memiliki kekayaan-kekayaan lain tersebut, sehingga kebutuhan sehari-hari pun dapat terpenuhi dengan kekayaan-kekayaan yang telah dimilikinya.