Tuntutlah Ilmu Walau Dalam Masa Pandemi

Awal tahun pembelajaran biasanya menjadi ajang suka cita bagi beberapa pegiat sekolah, baik itu siswa, orang tua dan guru. Sekolah baru, teman baru, guru baru dan suasana baru menjadi penyebabnya. Akan banyak hal baru yang akan ditemukan. 

Namun, tidak untuk tahun ajaran kali ini. Beberapa bulan terakhir ini kita menghadapi masa yang membatasi kita melakukan banyak suka cita tersebut dan hanya melalukan hal-hal yang terlihat biasa-biasa saja. Sebut saja, "Belajar Secara Daring."

Daring (dalam jaringan) merupakan hal baru bagi kita yang selama ini melakukan apapun secara tatap muka. Sehingga untuk memulainya sungguh terasa kikuk. Permasalahan-permasalahan baru yang mulai bermunculan membuat segala prosesnya menjadi rumit. Jaringan, kuota, gadget serta alat pendukung lainnya terasa begitu berat terpenuhi bagi sebagian orang. 

Mungkin ini adalah sesuatu yang baru bagi kita, namun juga bisa menjadi sesuatu yang menarik. Yah, menarik, jika kita jalani dengan setulus hati. Percaya tidak percaya, kita bisa banyak belajar lewat situasi seperti ini. Bisa jadi yang sebelumnya kaku ketika berhadapan dengan laptop atau gadget, kini sekarang dipaksa dan terbiasa memanfaatkannya. 

Sebagai seorang guru, saya bisa merasakan hal tersebut. Beberapa tahun mengajar secara tatap muka di kelas, kini harus menggunakan alternatif "daring" untuk melakukannya.

 

MEMILIH YOUTUBE DIBANDING ZOOM MEETING 

Beberapa media ditawarkan untuk menjalani aktifitas belajar mengajar saat ini. Mulai dari Zoom meeting, Google Meet, Whatsapp grup, Google Class dan lain-lain. Namun, saya tertarik menggunakan Youtube. Pertimbangan yang saya fikirkan adalah bahwa youtube dapat menjangkau semua kalangan siswa. Tak bisa dipungkiri, tak semua siswa berada dalam keadaan yang mendukung semua fasilitas yang memadai untuk melakukan "daring". Ada yang berada dalam wilayah "susah signal", kuota yang terbatas bahkan gadget yang sederhana. Tentu saja, sebagai pengajar, tak bisa memaksa mereka memenuhi fasilitas dan keadaan.  

Mengapa harus Youtube? 

Dengan fasilitas "Tonton secara offline" dari youtube membuat para siswa dapat lebih berhemat dalam mengikuti pembelajaran. Dapat menyaksikan video pembelajaran di manapun, kapanpun bahkan dalam kondisi apapun. Tentunya, dengan membuat video secara menarik. Mungkin yang menjadi kendala adalah kemampuan guru dalam merancang bentuk-bentuk pembelajaran lewat video, Kuota ekstra yang harus dipersiapkan oleh guru dan komunikasi yang rutin dengan seluruh siswa. 

Dibanding menggunakan media yang sejenis live streaming, tentu saja dapat menghemat dari segi pemakaian kuota dan penggunaan fasilitas gadget. Tentu dapat diketahui bersama, bahwa penggunaan kuota live streaming lebih besar ketimbang mendownload atau bahkan menonton video di youtube. 

 

JANGAN PERNAH BERHENTI BELAJAR

Ungkapan mengenai "Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat" harus kita tanamkan dalam diri baik sebagai siswa ataupun guru. Jangan pernah menyerah dengan keadaan, sebab semuanya tentu akan ada solusinya. Dalam keadaan seperti inipun, seharusnya tak membuat kita untuk bermalas-malasan dalam melakukan proses pembelajaran. Akhirnya, pelajaran yang teramat penting yang dapat kita petik untuk masa pandemi ini adalah pelajaran akan datang dari mana saja. Tak perlu khawatir dan gelisah untuk hal-hal yang akan terjadi ke depannya.