Sekelumit Do'a Buat Adikku

Aku tak menyalahkan siapapun. Aku terlanjur bahagia melihatnya tertawa, tersenyum, bahagia, eksis, simpati dan semua hal darinya. Kadang aku bangga kepadanya, walaupun kadang juga sangat kesal dengannya atau bahkan sangat muak dengan tingkahnya. Namun itu kadang. yah.. Kadang..!!!

Sekarang, tepatnya aku menulis postingan ini, ia masih terbaring lemah tak berdaya. jangankan untuk berdiri, duduk ataupun sekedar membalikkan badan, ia masih sangat sulit melakukannya.

Yahhh...!! Adikku...!!! kebanggaanku...!!! Penerangku dalam gelapnya cobaan...!!
Kini tak bisa membuatku tersenyum lebar karena penyakit yang sudah hampir sebulan menjangkitinya, membuatnya lemah tak berdaya, sekaligus membuatku khawatir. Sangat khawatir.

Kadang sebuah amarah muncul dalam benakku ketika melihatnya mengunyah bubur suap demi suap. Menyaksikannya berteriak minta ini minta itu. mendengarkan bunyi batuknya yang menyiksa.