Perjuangan Yang Tak Terlihat Dari Anak-anak Bangsa

Pertama-tama saya ucapakn terima kasih buat mas Aldi Subagja yang telah mengadakan lomba ini.
postingan ini sengaja di buat untuk mengikuti lomba tersebut.
ok.. langsung saja..
bismillahhh......!!!




17 Agustus tahun 45... itulah hari keerdekaan kita... Hari merdeka, Nusa dan bangsa... Hari lahirnya bangsa Indonesisa.... Merdeka... Sekali merdeka tetap merdeka... Selama Hayat masih di kandung badan....!!!

Potongan lagu di atas bukanlah di ciptakan oleh seorang musisi terkenal, bukan pula hasil karya dari seorang penyair yang memiliki penghasilan yang bermilyar-milyar. Namun, lagu di atas merupakan coretan hati seorang palawan pergerakan nasional yang tak henti-hentinya mengorbankan seluruh jiwa raganya demi negara tercinta kita ini "INDONESIA".

Sedikit Pelajaran Di Balik Suasana Panti Asuhan

Dimulai dengan sebuah teriakan, semua anak-anak Panti Asuhan Halijah yang bertempat di pesantren Darul Aman Gombara, belakang pabrik Coca Cola, Sudiang. Langsung masuk ke dalam musholla dan mengatur duduk mereka masing-masing. Anak laki-laki duduk rapi di sebelah kanan. Sedangkan anak-anak perempuan duduk manis jauh di  bagian belakang musholla di sertai rentetan senyum tulus dari mereka.

Begitulah, sedikit cuplikan dari acara buka puasa bersama di Panti Asuhan Halijah, Belakang pabrik Coca cola, Sudiang yang di adakan oleh para anggota BLOG OF FRIENDSHIP Makassar. 

Acara yang sederhana, tapi penuh dengan inspirasi. Setelah mensurvei beberapa orang dari anak-anak di sana, saya sadar betapa beruntungnya kita yang bisa hidup bersama keluarga di rumah masing-masing. Tiap hari bercanda bareng keluarga, makan bersama keluarga, serta semuanya di lakukan bersama keluarga. Hmmmm.... Beda dengan anak-anak di panti asuhan ini. Semuanya, mereka lakukan bareng teman-teman sepanti asuhan mereka. tidak bersama keluarga mereka. 

Jauh dari keluarga, Jauh dari kampung halaman serta jarang mendapat belaian dari orang tua itu sebenarnya bukan kemauan mereka semua. Tapi ini hanya persoalan takdir yang terjadi pada mereka. 

Namun, yang kulihat bukan keluhan, ocehan ataupun tangisan dari mereka. Malah...

Kenapa Harus Kuliah...???

Hmmm... Bulan ramadhan hampir lewat. semua kenangan indah di bulan ramadhan akan sirna lah sudah. Namun, di balik itu semua akan muncul sebuah hari di mana semuanya akan menjadi indah kala itu. Yah... Idul Fitri. Hari kemenangan bagi kita semua...!!

Eitss... Eitss... kali ini saya bukan membahas buan Ramadhan atau Idulfitri yah... bukan.
Namun kali ini, saya akan membahas tentang Dunia Kampus yang sementara ini telah memasuki masa-masa penerimaan mahasiswa baru. wuhhhh....

Bagi yang telah mendaftar dan telah mendaftar ulang, itu artinya di terima yah...!!
Saya ucapkan selamat bergabung di Dunia Kampus yang penuh tanda tanya ini. Dan bagi teman-teman atau adik-adik yang sampai sekarang belum resmi jadi mahasiswa, tenang saja, tak usah kecewa. Sekarang masih banyak Universitas-universitas yang masih membutuhkan kalian sebagai mahasiswanya. Malah banyak sekali.

Selain mengucapkan selamat kepada kalian para mahasiswa baru, saya juga ingin mengajukan sebuah pertanyaan yang sering kalian dengar. "Untuk apa kalian kuliah..??" hah..?" sekali lagi "Untuk apa kalian kuliah..??". sekali lagi deh... "UNTUK APA KALIAN KULIAH..?"

Pertanyaan ini, jikalau masuk dalam ujian SNMPTN pasti semuanya punya jawaban yang berbeda-beda kan..??
yahhh... betul...!!

Namun, masih banyak di antara kita jikalau mendengar pertanyaan tadi membuat telinganya berkelap-kelip karena tidak tau jawabannya. Sebagian kita ikut mendaftar di bangku kuliah karena terbawa arus. Apa maksudnya terbawa arus..??

Yah, karena semua teman kita dulu waktu SMA, mereka ikut daftar kuliah. jadi kalau kita tak ikut kuliah, bisa-bisa di katakan tidak gaul dong. Wahhh.. Wahh...

Sebagian juga mendaftar kuliah karena ingin mencari jodoh. Apa..?? Mencari jodoh..??? Hahaha...
Namun, sebagiannya lagi (tapi jarang) yang mendaftar kuliah karena sadar akan pentingnya masa depan kelak. Bahkan mereka telah menyiapkan jauh-jauh hari untuk persiapan masa depannya. Aploosss deh buat mereka.

Namun, muncul lagi pertanyaan yang menggelikan sekaligus mengherankan. "Apakah perguruan tinggi yang kita masuki adalah betul-betul perguruan tinggi yang membuat kita bisa lolos dari beribu-ribu rintangan di dunia ini atau malah perguruan tinggi itu menyulap kita yang tadinya berambut botak menjadi berambut gonrong..?? (maaf ini tak ada maksud apa-apa.. peace)...!!

terus kalau kita tak bisa menjawab semua pertanyaan itu apakah kita harus keluar dari  kampus itu dan mencari tempat yang lebih bagus menurut kita padahal dengan susah payah kita telah ikut beberapa ujian masuknya... apakah harus begitu..??

Eittss... Sabar dulu teman. Kita masih bisa melakukan hal-hal di dalam kampus itu sehingga membuat kita lebih maju lagi, misalnya, kita perbanyak deh yang namanya NONGKRONK. tapi, nongkronk yang saya maksud ini, bukan nongkronk di pinggir jalan sambil keluyuran tak tau bikin apa. tapi, nongkronk yang saya maksud, kita berlama-lama lah tinggal di toko buku atau perpustakaan kampus untuk membaca sedikit-demi sedikit isi sebuah buku. Itulah yang paling mugkin kita lakukan kalau memang kita menganggap kampus yang kita masuki itu tidak memungkinkan untuk apapun. Setidaknya kita sudah mendapat predikat yang baru, dari SISWA menjadi MAHASISWA. cuma tuhan dan kita loh yang memiliki gelar MAHA ini.
lagi pula kita sebagai MAHASISWA juga punya beberapa kelebihan dari yang lainnya.

Mau lihat salah satu kelebihan kita...???
Salah satu kelebihan kita sebagai MAHASISWA, kita punya lebih banyak waktu luang dari yang lainnya (tapi jangan bandingkan dengan pengangguran yah). Saya terkesima melihat informasi dari berbagai referensi tentang info waktu luang yang dimiliki mahasiswa. begini infonya....

"Mari kita hitung kelebihan waktu luang seorang mahasiswa yang punya waktu kuliah hanya 24 SKS dalam 6 bulan. jika satu SKS hanya 45 menit di kali 8 pertemuan, trus di kali 16 pertemuan, maka hasilnya 1440 menit atau 24 jam untuk satu mata kuliahdengan 2 sks. Artinya 12 kuliah persemester sama dengan 288 jam atau 12 hari penuh. jika dalam 6 bulan ada 180 hari berarti ada sisa 168 hari lagi".
 
Ternyata, kita berada dalam ruangan kelas hanya menghabiskan 12 hari selama semester. sisanya kita gunakan untuk lain-lain. Misalnya untuk mengerjakan tugas atau buat apa saja.

Truss.. Sisanya lagi kita isi buat apa..??

Nah, kita sudah tau kan betapa luangnya waktu kita di bandingkan siapapun di dunia ini, tentu saja jika tidak di bandingkan dengan pengangguran. Dalam waktu seluang itu, marilah kita isi dengan hal-hal yang bermanfaat. coba bayangkan, kuliah satu semester cuma memerlukan waktu beberapa hari saja. Akan sangat rugi lah kita jika waktu seluang ini kita gunakan untuk bermain-main saja dan tidak memikirkan masa depan kita. Kita membuang sisa hari ini dengan begitu saja. Itu merupakan suatu hal yang sia-sia. Sriuss...

Pasti kita akan menyesal seumur hidup jika tak menggunakan waktu yang sangat luang itu. Kita bandingkanlah dengan waktu yang dimiliki orang lain. Mereka terpaksa mengurangi waktu tidurnya demi menyelesaikan urusannya. Maka bersyukurlah kita memiliki keistimewaan sebagai MAHASISWA yang punya banyak waktu untuk melakukan suatu hal yang bermanfaat.

Dalam waktu yang sangat luang, sesuatu yang kecil bisa dapat berubah menjadi besar. Padi yang tadinya berupa benih sangat kecil akhirnya bisa di panen dan di nikmati hasilnya setelah 5 sampai 6 bulan. Bila kita samakan dengan padi, sudah barang tentulah kita akan menjadi manusia yang memiliki perispaan yang sangat matang buat masa depan kita...!!!

Percaya atau tidak, mari kita RENUNGKAN.....

Info selebihnya klik di sini

terima kasih... Semoga bermanfaat...

Galau...??? Sudah Tidak Jaman Lagi


Kalau tidak galau, tidak jaman...???

GALAU.... G  A  L  A  U.... (Kalau di eja) Sebenarnya sejak kata ini muncul, sejak itu pula saya ingin muntah mendengar kata ini. Istilah yang di keluarkan anak jaman sekarang ini sungguh menghipnotis mulut remaja-remaja sekarang. Bukan hanya remaja loh, dari anak-anak, orang dewasa sampai kakek-kakek dan nenek-nenek pun sudah terbius dengan kata "Galau" itu. Kebanyakan, mereka cuma ikut tren saja. Karena katanya, kita hidup harus mengikuti tren. Wahh...

Sebenarnya tak ada masalah dengan kata ini. Tapi entah mengapa saya tidak nyaman dengan kata itu.
kalau ada orang yang mendukungku untuk orasi demi meghilangkan kata "Galau" ini di gunakan di permukaan bumi ini, wah, saya pasti sangat senang sekali. Hehehe....

Tetapi di sisi lain, saya juga salut sama yang mengeluarkan kata galau ini. Kreatif, Imajinatif, tapi responnya yang lebay. Upss.. saya mengeluarkan kata "lebay" deh. (Tak apa kan)...