At Malino With Bocah-Bocah Perubah Bangsa IRMAS MTsN Model Makassar

Kita bukan penerus bangsa, kita adalah perubah bangsa....!!
Yah, betul sekali apa yang diucapkan bocah itu. Bocah yang sudah lama tergabung dengan salah satu organisasi di sekolahnya. salah satu bocah di antara bocah-bocah keren yang kukenal sekitar tiga bulan yang lalu. Saya akui, Bocah itu sangat cerdas, dan saya akui juga bahwa yang telah mendidiknya tidak lain adalah organisasi yang telah membesarkannya itu. Sukses buat kalian.

PPL telah berakhir, namun cinta dan rinduku dengan sekolah yang menjadi tempatku PPL tidak ada habisnya. Cinta karena suasananya, cinta karena kesejukannya, dan cinta karena tingkah siswanya. 3 bulan adalah waktu yang sangat singkat untuk merasakan dan tergabung dalam lingkungan sekolah itu. Sekolah yang memiliki segudang prestasi, beribu-ribu penghargaan serta sejumlah siswa cerdas. Sekolah itu dinamakan MTsN Model Makassar.

Namun, tiga bulan tersebut adalah sebuah pengalaman terbaik yang pernah kudapatkan. Dan pengalaman-pengalaman itu kini merekah berubah menjadi pelajaran yang sangat berharga untukku dan masa depanku. Terutama setelah diperkenalkan dengan sebuah organisasi yang bernama IRMAS (Ikatan Remaja Mesjid As Sa'adah) MTsN Model Makassar. Sebuah organisasi yang awalnya sempat saya remehkan dan sempat membuatku bingung. Namun, perlahan demi perlahan organisasi itu menjelaskan kepadaku tentang banyak hal. Bukan hanya tentang kebersamaan, kepedulian dan tanggung jawab, Tetapi lebih dari itu.

Saya mengenal organisasi itu ketika mendapatkan amanah untuk menangani sebuah perkampungan bahasa arab yang diadakan oleh organisasi IRMAS tersebut. Sangat jelas, mereka adalah bocah-bocah cerdas dan intelek. Teman-teman bisa bayangkan sendiri, bagaimana susahnya berbicara bahasa Arab dengan anak-anak kelas Tujuh Tsanawiyah. Sangat susah..!!!



Namun, karena kecerdasan dan kepintaran yang dimiliki anak-anak yang tergabung dalam organisasi IRMAS itu membuat tugas untuk membimbing bocah-bocah ini menjadi lebih mudah serta menyenangkan.

Tidak sampai di situ, perkenalanku dengan IRMAS kembali berlanjut dengan diadakannya MUSYAG (Musyawarah Anggota) IRMAS untuk memilih ketua yang baru pada periode 2014 yang bertempat di Malino kab. Gowa. Dan berita gembiranya, saya dan teman-teman Mahasiswa PPL lainnya juga diajak ke sana untuk membimbing anak-anak dalam mengenal dan merasakan proses Musyawarah sebenarnya.

Dan di sinilah ceritaku dimulai....!!
Kami berangkat ke lokasi tujuan dengan mengendarai dua buah bus yang tidak terlalu besar tetapi muat untuk sekitaran 50 orang lebih. Setelah shalat ashar secara berjama'ah, kami pun berdo'a bersama agar selamat sampai tujuan. Sebelum berangkat, saya sudah mulai merasakan sebuah pelajaran berharga dari bocah-bocah tersebut, sebuah pelajaran tentang kedisiplinan. Pelajaran itu saya dapatkan dari sang ketua, Ahmad Al Mas'ud. Dia sangat cekatan dalam mengkordinir anggota-anggotanya. Tanpa banyak perintah dari para pembina, dia memiliki kesadaran sendiri untuk mengabsen para anggotanya satu persatu dan kelihatan sangat khawatir terhadap para anggotanya. Dia baru akan naik ke dalam bus setelah semua anggotanya sudah naik tanpa terkecuali. Salut buah Bocah itu. Pantas saja kalau dia terpilih untuk menjadi seorang ketua.

Perjalan pun dimulai dengan diawali sebuah do'a yang khusyuk. Dalam perjalan, kembali sang ketua tak henti-hentinya membuat sebuah keceriaan dalam bus. yah, Tak henti-hentinya. Kalau saya perhatikan si Ahmad itu tidak ingin membuat semua anggotanya merasa bosan. Dan kembali saya salut dengan itu. Bukan hanya cerita yang lucu ia lontarkan, tetapi tingkah-tingkah lucunya juga selalu membuat para anggota terhibur selama berada dalam bus. Terbukti, Tak ada satupun yang tertidur selama perjalan ke lokasi tujuan kita. Padahal kalau kita fikir, perjalan menuju ke lokasi tujuan, terdiri dari jalanan terjal, mendaki, banyak belokan belum lagi aroma bus yang sangat pengap dapat membuat penumpang pusing bahkan muntah. Namun, berkat inisiatif sang ketua, tak ada satupun merasakan itu. Mereka semua terhibur.

Alhamdulillah, adalah sebuah kata yang sangat cocok diucapkan ketika sampai di lokasi tujuan. Dan itu mereka ucapkan. Bukan hanya itu, bocah-bocah itu tidak langsung beristirahat untuk merenggangkan tubuh yang sempat lelah karena berada dalam bus selama tiga jam lebih. Mereka malah sibuk membereskan barang-barang perlengkapan yang ada dalam bus untuk dibawa dan diatur ke vila tempat kami menginap. Sungguh luar biasa, saya kembali mendapatkan sebuah pelajaran berharga tentang kebersamaan dan tak ada kata Egois dalam hidup. Kembali, ahmad tampil sebagai sang ketua hebat yang berhasil mengkordinir itu semua.

Pembukaan MUSYAG VI pun dimulai. Kembali saya merasakan sebuah kebanggan dengan mereka. Pembukaan itu mereka lakukan tanpa ada bantuan dari para pembina satu pun. Mulai dari MC, Pembacaan ayat suci al qur'an, sambutan serta do'a mereka lakukan sendiri. Sampai kepada MUSYAG dibuka secara resmi oleh Kepala Madrasah. Dalam sambutannya, kepala Madrasah mengakui hasil kinerja dari bocah-bocah IRMAS ini terhadap Madrasah.

Setelah pembukaan, Bukannya mereka beristirahat, mereka langsung memulai acara Musyawarah Anggota persis seperti sebuah acara persidangan. Saya tak menyangka dengan kemampuan pemahaman yang dimiliki anak-anak ini. Awalnya, saya berfikiran kalau proses Musyawarah ini akan dipimpin seterusnya oleh kami para mahasiswa PPL. Namun, dengan sedikit contoh dan arahan oleh salah seorang dari kami, mereka langsung bisa memimpin Musyawarah anggota itu sama halnya dengan Musyawarah-Musyawarah yang dilakukan oleh organisasi-organisasi besar dalam kampus. Tampaknya mereka betul-betul adalah bocah-bocah pilihan yang telah terseleksi dengan sangat ketat dalam organisasi ini.

Esoknya....
Dalam suasana dingin yang mencekam, berkabut serta hujan yang tak henti-hentinya turun, adzan shubuh kembali dilantunkan oleh salah seorang dari mereka. Wah, mereka semua bangun dengan semangat untuk melaksanakan sahalat shubuh berjama'ah. Tak peduli dengan perjalanan yang mereka lakukan kemarin, tak peduli dengan dinginnya air, serta hujan yang deras. Mereka tetap mengambil air wudlu secara bergantian.

Sehabis sholat shubuh, lagi-lagi mereka membuatku takjub. Tausiah-tausiah dari beberapa bocah membuatku merinding. Bukan karena dinginnya suhu udara dan derasnya hujan. Namun, karena kemampuan bocah-bocah itu membawakan tausiah-tausiah yang sangat berisi. Walaupun mereka masih bocah, namun semangat dakwah mereka tak ada yang dapat menandinginya. Tausiah yang sederhana, namun memiliki makna yang padat. selain itu, keberanian bocah-bocah itu bertausiah di hadapan para bocah dan pembina lainnya merupakan sebuah ketakjuban yang luar biasa.

Selanjutnya, tepat jam delapan pagi, sidang Musyawarah Anggota kembali dimulai. Dan hari itu adalah waktunya untuk pemilihan ketua baru buat organisasi ini. Ada 5 calon ketuanya. Dan kelimanya merupakan bocah-bocah ajaib yang dimiliki oleh MTsN Model Makassar. Walaupun baru menginjak kelas delapan Tsanawiyah, namun kelima calon ketua itu mampu memberikan keyakinan kepada seluruh anggota untuk memilihnya sebagai ketua baru pada periode tahun 2014 kedepan. Seluruh anggota sempat kebingungan untuk memilih kandidat ketua karena kemampuan yang ditunjukkan oleh calon ketua hampir sama-sama kuat.

Saya mendengar, bahwa akan ada penyampaian visi dan misi dari para calon ketua. Jadi, saya terus menunggu-nunggu acara tersebut. Sampai pada akhirnya, penyampaian visi dan misi dari para kandidat berlangsung. Dan Wahhh... Saya tercengang melihatnya. Bukan cuma karena agenda-agenda serta tujuan-tujuan yang kelima calon itu utarakan, namun lebih dari itu, bahasa yang mereka ucapkan adalah bahasa yang tersusun dengan benar, padahal mereka masih kelas delapan Tsanawiyah....!!!

Tidak sampai disitu, setelah mengutarakan visi dan misi. kelima calon itu mendapatkan serangan pertanyaan dari beberapa pihak. Mulai dari pihak pembina, anggota serta alumni yang dengan cekatan mereka menjawabnya dengan jawaban yang sangat memuaskan. Para anggota kembali terlihat bingung untuk memilih calon yang sama kuatnya, sama cerdasnya, serta sama berwibawanya. Sehingga dari pemilihan itu, kelima calon memiliki suara yang hampir sama kuatnya. Sehingga pembina memutuskan untuk melakukan pemilihan putaran kedua yang menyisakan dua kandidat ketua IRMAS yaitu M. Luthfi Al-Fatin dan M. Shamil Gifari.

Kedua calon itu akrab dengan saya selama PPL. Dari yang saya tau, kedua anak itu selain mempunya hobi yang sama denganku, yakni futsal, kedua anak itu juga merupakan pribadi yang hampir sama. Rapi, Sopan, Keren, Lucu dan tangguh. Awalnya saya sempat tidak bisa membedakan antara keduanya yang juga merupakan satu kelas.

Dengan berbeda sedikit suara, akhirnya Luthfi terpilih sebagai ketua IRMAS tahun 2014  menggantikan Ahmad. Dan disambut suka cita dari para anggota. Suasana haru dan bahagia tercampur dalam vila itu. Berkali-kali ucapan selamat diberikan kepada Luthfi "sang ketua baru". seorang yang akan memimpin IRMAS kedepan. Dalam hati, saya pun mengucapkannya. Awalnya, saya memang yakin dengan anak ini. Bukan cuma dari sisi penampilan saya mengakuinya, tetapi dari segi akhlak dan ucap katanya yang tak ada unsur kesombongan sedikitpun di dalamnya.

Inilah AHMAD, yg berada di
Sebelah saya..
Dan akhirnya, Tibalah waktu penutupan MUSYAG VI IRMAS TSANEL. Dan kembali para anggota memimpin acara penutupan tersebut dengan sangat lincah. Namun, ada hal yang sangat berkesan dari penutupan itu yang membuat bulu kudukku merinding. Yaitu pada sambutan ketua IRMAS yang akan diganti, Si Ahmad Al Mas'ud. Bocah ini kembali membuatku merinding ketika memberikan sebuah sambutan yang membuat suasana haru, hening dan sedih. Yang kutahu, dia adalah anak yang selalu ceria dan tak pernah kelihatan bersedih kapanpun dan dimanapun. Tapi, hari ini berbeda. dia menjatuhkan air mata dan terisak-isak ketika memberikan sambutan di acara penutupan. Seluruh anggota serta para pembina ikut terharu dan bersedih menyaksikan itu. Bukan cuma mereka, saya dan teman-teman pun ikut merasakan kesedihan itu. Sebuah kesedihan yang tak ada di tempat lain, tak ada pada orang-orang lain. Kesedihan yang tulus dari seorang bocah Tsanawiyah. Bocah itu telah membuktikan kepadaku tentang sebuah kesetiaan, tanggung jawab serta keikhlasan. Saya yakin dia sangat sedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan adik-adiknya dalam Organisasi ini, saya percaya dia menangis karena dia rindu dengan suasana-suasana IRMAS yang sangat khas dengan kebersamaannya, Namun saya juga yakin dia juga akan selalu mendoakan yang terbaik buat para anggotanya. Dialah AHMAD AL MAS'UD...!! Bukan hanya itu, saya juga mendengar si Ahmad memberikan sebuah nasehat kepada adik kelasnya. dia bilang. "dek, kalau orang berada dalam organisasi harus punya target, jadi tergetkan memang dari sekarang posisimu dalam organisasi ini". Wahhh... Nasehat yang super dari Bocah ini.




Kalau ini adalah Luthfi
Ketua IRMAS Tahun
2014
Selain itu, sambutan dari Sang Ketua Baru IRMAS, M. Luthfi Al-Fatin tak kalah hebatnya. dia ternyata memiliki Impian sejak dari dulu untuk bisa menjadi ketua IRMAS. Impian yang mulia, jarang loh, seorang bocah memiliki impian untuk menjadi seorang ketua. Salut lagi deh buat Luthfi...!!

Pokoknya, tidak sia-sia saya menyempatkan hadir dan mengikuti kegiatan bocah-bocah hebat ini. Sampai pada waktu perpisahan dan salam-salaman, terasa begitu indah. Saya yakin mereka semua akan menjadi seorang yang akan sangat berjasa bagi bangsa dan negara nantinya. Saya yakin orang tua mereka pasti sangat bangga punya seorang anak yang memiliki semangat hidup yang luar biasa.




Lewat tulisan ini, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kalian semua siswa-siswi MTsN Model Makassar, Khususnya seluruh pengurus dan anggota IRMAS (Ikatan Remaja Mesjid As Sa'adah). Kalian luar biasa. Saya akan tetap rindu kepada kalian, rindu sekolah kalian, dan rindu tawa dan canda kalian. Semuanya tak mudah untuk dilupakan.



Sekali lagi, terima kasih kepada kalian semua....
Sukses buat kalian, sukses buat IRMAS dan sukses buat semuanya.....!!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar