Perkasanya Guru TK

Pelajaran berharga kembali saya dapat. Yah, pelajaran (kali ini pelajaran, besok baru yang lain-lain). Namun, pelajaran yang saya dapat baru-baru ini bukan berupa pelajaran IPA, IPS, ORKESTRA, Metik dan bidang studi lainnya. OH nO....!! Sebenarnya saya ingin sekali setiap postinganku diselingi dengan Bahasa Inggris, biar kayak orang-orang yang lain, selain itu biar kaya Orang Gaul. Namun, terlepas dari itu semua (Hah, terlepas?? Bau?? Ah, dodol... itu Kelepasan, bukan terlepas) saya sangat bangga dengan yang namanya Guru TK.

Kalau berbicara tentang guru TK, saya tak bisa berkutik. Pasalnya, kalau saya disuruh ngajar anak-anak TK ampun deh. Jangankan mengajar, bergaul dengan anak TK saja ribetnya minta ampun dan kerjaannya minta duit. Wkwkwkwk...Bikin kantong kosong dan kering kayak padang pasir. Intinya, lewat postingan ini saya mau ucapkan terima kasih kepada Guru TK ku yang pernah menemani hari-hari kecilku sewaktu TK dulu yang katanya saya adalah siswa terbaiknya, katanya. (Ah, jadi malu).

Suasana TK kembali terasa di sekitar bulu kudukku (What..??) ketika saya mendapat kerjaan baru sebagai pengantar sekaligus penunggu adikku yang baru beberapa hari ini masuk TK (bukan penunggu yang seram yah, yang standar) wkwkwk....Selangkah kumasuki sekolah tersebut, yah, saya disambut dengan wajah manis para ibu-ibu yang sedang mengantar anaknya juga. Dan berita gembiranya, cuma saya seorang diri menjadi pengantar berjenis kelamin laki-laki (Artinya, yang lainnya Ibu-ibu.. Tidakkkk..) dan parahnya lagi, mereka memandangi tubuh yang tidak berdosa ini dengan pandangan bercampur antara sinis dan lucu.. Coba bayangkan bagaimana  jadinya... Sementara anda bayangkan, saya turun dulu (memangnya disuruh kultum??))

Penderitaanku tidak berhenti sampai di situ. Ketika adik-adik mulai masuk kelas dan belajar, eh, ada satu orang yang mendekati saya. Waw... dan langsung tanya-tanya. Dan pertanyaan yang paling saya sukai (baca, Benci) ketika dia bilang "Yang manayya anakta'?" Hikss.. hikss.... Hatiku terhambur dan pecah berkeping-keping. Seakan-akan umur 20 tahunku tidak berpengaruh dengan pertanyaan itu. Padahal waktu itu saya pakai jersey Barcelona loh, anak muda banget kan? saya juga tidak tau dengan ibu-ibu itu. Angin apa yang membawanya sehingga bertanya seperti itu.


Tapi sudah lah...
Namun, ada hal yang membuatku terkesan dan bangga. Ternyata 15 tahun saya meninggalkan Sekolah TK dan guru-guru TK itu, mereka masih mengingatku dan berbasa-basi denganku. Wah, dalam hati saya bilang, beginilah enaknya kalau menjadi siswa berkesan. (Ah, jadi malu lagi).

Saya tak bisa bayangkan, bagaimana yah jadinya saya ini kalau saja tidak pernah setahun belajar di TK itu? Apakah saya bisa seperti sekarang? (memangnya sekarang kenapa? hahaha). Yah, seperti sekarang, Hafal lagu balonku, kasih ibu, kenal nomor-nomor dan huruf-huruf kecil.
Guru TK itu hebat loh? bukan hebat karena bisa mengajarkan anak-anak bernyanyi, bermain dan menghitung saja, bukan. Namun kekuatan Guru TK itu bisa menahan emosi yang dimilikinya yang sebenarnya perlu dikeluarkan tapi beiau tidak keluarkan. Begitulah hebatnya Guru TK itu.

Intinya, ketika anda melihat Guru TK yang sedang ada di pinggir jalan, berdiri dan celingak-celinguk, maka sudha pasti Guru TK  itu sedang nunggu angkot... (hehehe, ya iyyalah...)))


*Pelajaran yang bisa di petik : Anak TK itu pintar menyanyi*
sekian...
Makasih.. Semoga terhibur....!!

2 komentar:

  1. hihihi mungkin ada tulisan di jidatmu kak, sudah ada yang punya *eh hhhaaa menyenangkan yah sepertinya. saya tidak pernah mencicip bangku TK sebelumnya :D nanti de main-main ke TK #apacoba hhhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha....!!!
      ayoo.. ayo....
      coba deh.. tax2 sama tman2x ttg pngalaman wkt TK.. psti seru...!!
      DIJAMIN Ngakak....!!!!

      Hapus