Bukberku, Bukbermu, BukBer Kita Bersama

Yah, tulisan ini diadaptasi atas dasar Talekang. dan selebihnya karena rasa Iri dari temanku yang menyebut dirinya POPEYE BEE karena dia sudah posting duluan. Tapi nda papa. Beda kedondong beda rambutan. (???????)

Perjalanan panjang fikirku ketika itu. Dari Maros ke Makassar. Butuh waktu satu jam lebih untuk menempuhnya. Yah... Karena KALIANlah jawabannya. Bagaikan lebah yang butuh madu, bagaikan semut yang butuh gula dan bagaikan bunga yang butuh sinar matahari. (Asikkk, prolog yang lumayan menyentuh).

Mendengar kata BukBer (Buka Bersatu, eh, bersama) , yang ada di ujung fikiranku adalah Es Buah, Sirup, Jalangkote dan makanan-makanan khas ramadhan lainnya. (Serrr.. Ngiler). Ramadhan kali ini begitu berbeda dari ramadhan sebelum-sebelumnya, Ya iyyalah, kan beda tahun, beda tanggal serta beda.... pokoknya beda lah. Ramadhan yang dulunya Pisang Ijo Masih memimpin, sekarang sudah tidak lagi. Bukan karena Pallubutung (Makanan khas daerahku) ataupun Putu Cangkiri (Masih makanan khas daerahku) yang melejit naik mengungguli Pisang Ijo, Bukan..!! Namun, entah kenapa orang-orang (termasuk saya) lebih suka mengambil gambar menu buka puasa hari ini dibanding langsung menyantapnya. Hahaha... Apa-apa Upload, apa-apa posting, dan apa-apa Online. Begitulah kekejaman anak-anak sekarang. Makanan yang sebaiknya langsung dinikmati kelezatannya, eh malah di foto-foto tidak jelas, terus dibagi ke Facebook, Twitter ataupun diblog. (Yah, tujuannya tidak lain, diperuntukkan kepada anak-anak kost, asrama ataupun pondokan yang tidak bisa menikmati makanan itu supaya mereka NGILER). Sungguh kejamnya.

Namun entah kenapa, ramadhan kali ini, meskipun pisang Ijo sudah tidak jadi idola lagi, saya tetap merasakan indahnya ramadhan, Karena Islam Itu Indah (Hahaha, lagi-lagi Ustadz Maulana). Bukan.. Bukan... Tapi karena suasananya yang begitu beda, seolah-olah ramadhan kali ini, rasa lapar , haus, capek itu sudah tidak terasa lagi (Bagaimana tidak? abis shubuh tidur sampai jam 1, trus dari jam 1 Online sampai jam 3, abis itu yah baru nonton acara master chef yang bisa bikin tidak tahan). Kalau tiap hari begitu? Coba dibayangkan pemirsa. Betapa sia-sianya ramadhan ini. (Tu kan sadar).

Ramadhan  heri ke-5 kemarin merupakan ramadhan istimewa lah. Pasalnya, usut punya usut, tak ada batang akar pun jadi (Hahhh.? apapaan ini?) acara BukBer menjadi sebuah fenomena unik plus asik. Unik karena kekonyolan dan kekocakan kalian dan asik karena kebersamaan dan keramaian kalian.

Saking maunya saya mengikuti acara BukBer ini, sampai-sampai begitu banyak trik dan perjuangan yang kulakukan. Diantaranya, saya rela menjadi korban kekejaman tanteku. Disuruh pulang balik dari Makassar ke maros dan dari maros ke Makassar. Tak apalah. demi kalian. Saya juga sempat melakukan trik pura-pura kelupaan sesuatu jadi terpaksa harus kembali ke Makassar, itu juga karena kalian. Kalian, Kalian dan klian. Bukan di antara kalian. hehehe.

Sungguh indah hari itu. Saya ingin ulangi, namun tak selamanya akan cerah, pasti akan ada hujan yang turun. (Kecuali musim kemarau perpanjangan, wkwkwk). Demikian juga BukBer ini, tak selamanya Buka Bersama kan, bisa juga jadi Buka Berpisah (maksa). Dan akhirnya ada tarwih yang memisahkan kita. Pokoknya kemarin merupakan BukBer yang begitu banyak menyimpan tawa dan luka. (Hahh..? Kenapa luka? iyyalah, kemarin itu saya masih lapar, tapi karena yang lain sudah berhenti makan, yah, saya juga berhenti, wkwkwk). Sudah deh. Intinya kan kebersamaan. Iya kan..??

Sama halnya dengan postingan ini, tak selamanya akan berlanjut (Karena penulis, bukan mesin pengetik yang bisa mengetik tak henti-henti). Saya cukup bilang "Buka bersama lagi yuk". Bareng-bareng makan, bareng-bareng minum, bareng-bareng ketawa, asal jangan bareng-bareng Bayar....!! Hahaha...!!!

Sekian Deh...!! Titik..

Eh, masih ada sedikit...!!
Tulisan ini buat kalian. KALIAN siapa???? Yah, kalian, anak kosong sepuluh (2010), teman seperjuanganku, sepermainanku, sepersekolahanku, seperguruanku dan sepermen (Woyyy, S U P E R M A N)..!!

Teruntuk Kalian



#ANNAHDLAH 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar