Kalau Mau Kaya, Jadilah Guru!



Teringat perkataan Gurutta' (sebutan seorang kyai di pesantrenku) Allahu Yarham bahwa "narekko maelo'ko sugi, aja' mumancaji guru" kurang lebih artinya, kalau kamu ingin menjadi kaya janganlah menjadi guru.

Tidak bermaksud menafikan perkatan kyai saya, namun selebihnya ini hanyalah sebuah perumpaan kecil seorang guru muda dengan maksud memberikan dorongan semangat kepada kawan guru yang lain. Tidak bisa dipungkiri, penghasilan seorang guru dari tahun ke tahun sangat meprihatinkan. Bahkan bisa dibilang tidak cukup dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, Jangan lihat saya yang masih muda, belum ada tanggungan, tinggal dan menumpang di rumah tante, Gaji berapapun akan cukup untuk saya. Tetapi lihat guru-guru senior yang memiliki keluarga, Dengan gaji sekadarnya saja, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga kadang, ngutang menjadi alternatif terakhir untuk menutupi kekurangan tersebut. 

Yah, dibalik fenomena tersebut, guru juga bisa menjadi kaya dengan profesinya tersebut. Tentu saja, kaya yang dimaksud bukanlah mencakup sebuah materi. Ada banyak konotasi kaya yang bisa digunakan. ini ada beberapa konotasi kaya yang sudah pasti didaptkan oleh guru-guru di seluruh dunia.

1. Kaya Hati



Tentu saja, kaya yang satu ini akan mudah didapatkan oleh guru-guru yang setiap harinya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Kelakuan anak didik setiap harinya akan memberikan pengalaman dan wawasan yang banyak kepada seorang guru. Sehingga di kehidupan nyata, seorang guru akan lebih mudah menyelesaikan permasalahannya, disebabkan karena ia sudah sangat sering menyelesaikan permasalah-permasalahan anak didiknya di kelas. Percayalah, seorang guru akan bisa menjadi ayah ataupun ibu yang sangat dapat diandalkan. Logikanya begini, anak senakal apapun di sekolah mampu dididiknya sedemikian rupa menjadi anak santun, padahal itu anak orang lain loh, apalagi dengan anak sendiri. Walaupun kadanag ada seorang guru yang lalai mengurus anaknya disebabkan sibuk mengurus anak orang lain, namun itu hanya sepersekian persen, Selebihnya adalah anak-anak yang sukses meniti karirnya disebabkan karena orang tuanya adalah seorang guru. Kaya hati adalah sebuah keadaan di mana kita akan selalu merasa cukup dengan apapun yang kita miliki. Itu bedanya dengan kayak materi. Seorang guru yang telah bertahun-tahun menjadi seorang guru pastinya akan memiliki sifat ini.  

2. Kaya Pahala
Sudah tidak diragukan lagi bagi seorang guru memiliki kekayaan yang berlimpah dengan pahala. Betapa tidak, amal jariyah yang ia lakukan setiap harinya membuat amalnya memiliki pahala yang tak putus-putus. Berjalan terus tanpa ada yang menghalangi. Sekalipun guru tersebut berhenti mengajar, pahala yang akan didapatkan akan terus berjalan. 

3. Kaya Ilmu



Apalah artinya kaya harta, memiliki materi yang cukup banyak namun tak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup. Sungguh mengerikan di zaman modern seperti sekarang ini tidak memiliki cukup banyak ilmu. Seorang guru yang tiap paginya berjalan ke sekolah dengan ikhlas tentunya akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru yang tidak didapatkan oleh orang-orang lain. Bahkan pengetahuan-pengetahuan yang pernah didapat sebelumnya akan lebih berkembang lagi karena terus diasah lewat mengajarkan kepada anak didik. Berbeda dengan yang bukan guru, meski telah mendapatkan pengetahuan sebelumnya, namun pengetahuan itu tidak akan bertahan lama karena tidak pernah sedikitpun diasah. 

Yah, dalam hal ini, keuntungan menjadi guru lebih besar ketimbang yang lain. Kalau hanya diliat dari sisi materi, mungkinlah tidak akan cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-sehari, tetapi karena guru memiliki kekayaan-kekayaan lain tersebut, sehingga kebutuhan sehari-hari pun dapat terpenuhi dengan kekayaan-kekayaan yang telah dimilikinya.

1 komentar:

  1. Bersyukur bisa jadi anak dari orangtua yang kedua-duanya berprofesi sebagai guru. Alhamdulillah...
    Kira-kira, kalau dosen sama kayanya dengan guru tidak yaa???

    BalasHapus