Ingat, Musibah Tak Jauh Dari Pelajaran

Miris...!!
Kejadian akhir-akhir ini yang tiba-tiba muncul dihadapanku dan dalam kehidupanku membuatku harus memasang raut was-was tiap harinya. jangan tanya mengapa? biar saya jawab sendiri.

Musibah, musibah dan sekali lagi musibah.
Datang silih berganti dengan perantara yang begitu cepat. kadang cuma sehari, cuma beberapa jam, bahkan ada yang beberapa menit saja sudah terjadi musibah yang menimpa. Mulai dari orang-orang terdekatku sampai orang-orang yang tak kukenal tapi berada dalam ruang lingkupku.

Telah beberapa hari ini saya menemukan bahkan merasakan langsung sebuah kejadian yang bisa dibilang sebuah musibah. Mulai dari meninggalnya dosen saya, yang disusul oleh meninggalnya orang tua dan kakek sahabat sekaligus saudara saya yang cuma berselang tiga hari, setelah itu musibah kembali merigkus orang-orang terdekatku, kali ini sahabatku di dunia kampus, sahabat yang kostannya tak pernah luput jadi tempat nongkrongku, tiba-tiba mengalami kecelakaan, dia ditabrak oleh seorang pengendara yang tak fokus mengendarai. Akibatnya fatal,
tangan kirinya PATAH dan tak dapat digerakkan lagi. Terpaksa aktifitas kampus yang menjadi rutinitasnya tiap hari harus rela ia tinggalkan demi menunggu tangannya yang patah pulih kembali.

Kasian....!!
Selanjutnya, kecelakaan-kecelakaan tragis yang terjadi dihadapanku, baik ketika dalam mengendarai si putihku bahkan ketika singgah di sebuah warung.

Kecelakaan pertama yang kusaksikan berada dalam kampusku, dalam sebuah perempatan jalan tepatnya depan rektorat kampus, seorang mahasiswi harus meringis kesakitan ketika motornya menabrak sebuah batu besar yang entah kapan batu itu ada di tengah jalan tersebut. ketika itu saya pas lewat dijalan itu dan itu merupakan sebuah peringatan buat saya dalam berkendara.

selanjutnya, disebuah jalan yang sering kulalui, seorang ibu harus menangis terharu ketika melihat suaminya mati ditempat dengan tangan yang terpisah dari tubuhnya. Mengerikan....!! walaupun saya tak sempat menolongnya, namun saya bisa mengambil pejaran yang begitu berharga dari peristiwa ini.



Lagi-lagi kecelakaan motor. Namun kali ini keceakaan yang tak begitu parah. Cuma sekedar tabrakan atau bisa dibilang saling bersenggolan karena sama-sama ingin memotong jalan. Namun, bukan karena adanya korban yang luka-luka dari kecelakaan ini yang membuat aku heran, tetapi karena perilaku salah seorang yang merasa dirinya bukan yang bersalah lantas menghajar habis-habisan pelaku yang dianggap salah tersebut. Pastinya orang yang merasa benar itu adalah yang lebih tua dari yang satunya. Helm, tangan, kaki silih berganti mendarat di wajah anak muda tersebut. Lebih anehnya lagi, orang-orang cuma menyaksikan anak muda tersebut dihajar habis-habisan sementara kendaraan dan wajah anak muda tersebut rusak parah.

Saya cuma bisa ambil pelajaran dari beberapa peristiwa tersebut. pertama, bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang punya sifat kekal, cuma Allah yang punya sifat itu. kedua, sabar adalah senjata yang paling ampuh dalam menjalani kehidupan ini. dan yang ketiga, saya mulai menurunkan kecepatan motor saya ketika mengendarai. Saya tak ingin menjadi salah satu diantara beberapa kecelakaan tersebut.

Semoga peristiwa-peristiwa yang saya lalui membuat teman-teman lebih hati-hati lagi berkendara. Ingat, masih banyak orang-orang yang menyayangi kita, membutuhkan kita dan ingin selalu melihat senyum kita. Jangan biarkan tangisan mereka terbuang sia-sia karena terjadi sesuatu dengan kita. Kalau kita sayang mereka, mari jaga diri kita untuk senantiasa membuatnya tersenyum.

Dan untuk sahabat tercintaku semoga tangannya cepat sembuh, dan dapat berkumpul bersama teman-teman lainnya.

Terima kasih, semoga terdapat pelajaran dalam kisah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar