Sekelumit Do'a Buat Adikku

Aku tak menyalahkan siapapun. Aku terlanjur bahagia melihatnya tertawa, tersenyum, bahagia, eksis, simpati dan semua hal darinya. Kadang aku bangga kepadanya, walaupun kadang juga sangat kesal dengannya atau bahkan sangat muak dengan tingkahnya. Namun itu kadang. yah.. Kadang..!!!

Sekarang, tepatnya aku menulis postingan ini, ia masih terbaring lemah tak berdaya. jangankan untuk berdiri, duduk ataupun sekedar membalikkan badan, ia masih sangat sulit melakukannya.

Yahhh...!! Adikku...!!! kebanggaanku...!!! Penerangku dalam gelapnya cobaan...!!
Kini tak bisa membuatku tersenyum lebar karena penyakit yang sudah hampir sebulan menjangkitinya, membuatnya lemah tak berdaya, sekaligus membuatku khawatir. Sangat khawatir.

Kadang sebuah amarah muncul dalam benakku ketika melihatnya mengunyah bubur suap demi suap. Menyaksikannya berteriak minta ini minta itu. mendengarkan bunyi batuknya yang menyiksa.


Aku, seorang kakak yang sangat bisa merasakan apa yang ada dalam hatinya. Kegelisahan, kecemasan, kerinduan dengan teman-teman, dengan sekolah, dengan sepupu-sepupu kami, dengan tari, dengan guru-gurunya, dengan pelajaran dan semuanya yang telah membuat hari-harinya hidup.

Sebuah pukulan yang sangat telak kepadaku ketika ku lihat dia nangis sekencang-kencangnya, meminta sebuah makanan yang sudah lama tak pernah ia makan. Namun, di lain hal makanan itu tak bisa ia makan. Aku tak bisa berbuat apa-apa, ribuan bujukan tak mampu menghentikan tangisannya. Sampai mamaku ikut nangis melihatnya. Aku tak percaya dengan semua itu, aku tak ingin melihat semua ini. tangisan dari dua orang yang kusayangi, mamaku dan adikku...!!! Tidak...!!

Namun, ada segelintir hal yang masih bisa membuatku bangga dengannya walaupun ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia masih bisa senyum ketika kuceritakan sebuah hal yang menggelitik di sampingnya. Dan itu merupakan anugerah yang nyata dari Allah SWT. Yang Maha Kuasa, Penentu segala yang ada di bumi dan di langit.

Selain do'a sehabis sholat, ketika mengingatnya, dan di setiap saat, Lewat Tulisan yang sederhana ini juga, aku kirimkan do'a untukmu "Adikku"....!!! Tulisan ini bukanlah sebuah tulisan yang patut diberikan apresiasi yang sangat besar, bukan seuah tulisan yang berasal dari seorang penulis terkenal ataupun ternama. Tulisan ini cuma berasal dari seorang kakak yang tak bisa berbuat apa-apa untuk adiknya selain mengirimkan bermilyar-milyar do'a dan harapan.

Ya allah, Engkau tahu apa yang kuinginkan.
Engkau tahu apa harapan dariku.
Engkau menerima semua keluhan hambamu yang mengeluh kepadamu.
Menerima curahan hati semua orang yang pasrah dan tawakkal kepadamu.
Dan aku seorang yang memiliki iman sebesar biji kacang, memohon dan berserah kepadamu Ya Allah.

Sudah Hampir sebulan adikku tak bisa berbuat apa-apa.
Engkau pun tahu betapa tak mampunya aku melihat itu semua.
betapa angkuhnya aku ketika merasa mampu membahagiakannya.
betapa beraninya aku berteriak dan memohon kepadamu Ya Allah agar menyembuhkan adikku.

Adikku tersiksa dengan ini semua Ya Allah.
itu yang kulihat.
Walaupun itu belum tentu membuatnya tersiksa.
Karena Engkau Maha Mengetahui apa yang tak diketahui oleh siapapun.

Harapanku sangat sederhana Ya Allah.
Sembuhkan dia, kembalikan lagi senyumnya yang selama ini berkurang.
Jangan buat dia tersiksa dengan ini semua Ya Allah
Kami semua sangat menyayanginya.

As alu lloha al 'adzim rabbal 'arsyil 'adzim an yu'aafiika wa yusyfiika.
Allahumma rabbannas azhibil ba'sa isyfi anta asy syaafi' laa syifaa' illa sifaauka laa yugaadiru saqaman.
Bismillahi al kabir a'udzu billahi min syarri 'irfin na'aarin wa min harr annaar.
Allahumma ahyiniiy maa kaanat al hayatu khairan liy wa tawaffaniy ma kaanat al wafaatu khairan liy.

Dear, My Lovely Sister

Kita tidak tahu, lidah siapa yang akan diterima dan dikabulkan do'anya oleh Allah SWT. Olehnya itu dengan penuh kerendahan kumohon kepada teman-teman semua untuk berkenan mengirimkan do'a buat adikku.
terima kasih untuk do'a yang teman-teman kirimkan.

Aku masih ingin melihat keceriaan ini lagi..!!











Tidak ada komentar:

Posting Komentar