Masih Ada Yang Belum Mengerti tentang "Ikhl*s Beram*l"



Ikhl*s ber*mal..???
Yah, kenapa tidak?? Kita ikhl*s dulu baru kita ber*mal. Bukan beramal dulu baru ikhlas. Jadi sebelum beramal harus ikhlas dulu.

Alhamdulillah beberapa bulan yang lalu saya telah resmi menjadi seorang guru di sebuah pesantren tempat saya nyantri dulunya. Mendapat tugas semulia ini rasanya surga itu sudah tidak memiliki jarak lagi dengan saya. (berlebihan yh? biarlah). Pasalnya menjadi seorang guru adalah pekerjaan mulia iya benar mulia. Saya buktikan mulianya di mana yah. Sebelum ngajar, kita disambut antusias oleh semua santri di dalam kelas, diberi salam hangat terdahsyat, pokoknya kita sebagai guru merasa dihormatilah. memangnya kalian pernah masuk kantor lalu pas kalian duduk tiba-tiba ada yang teriak... Staaid.. Qiyaaman... Salaaman, du'aan...?? Tidak pernah ada kan? yah, kalau saya tiap hari dapat itu. Malah dapat 3 kali sehari.

Tidak sampai di situ, seorang murid ketika setelah mendapatkan pelajaran dari seorang guru, biasanya semua murid mengadakan ritual Sungkeman atau upacara cium tangan gurunya satu persatu. Saya fikir sebagai guru, itu luar biasa loh. Memang kalian pernah merasakan itu? memang pernah ada seorang customer di kantor kalian cium tangan anda setelah melakukan transaksi? tidak kan? yah tidaklah, memang dia fikir kantor itu PlayGroup, hahaha...!!

Namun, di luar itu semua. ada saja seorang guru yang mengeluh. baik itu soal hak mereka, fasiltas mereka maupun tuntutan para atasan-atasan mereka yang tak sesuai dengan hak yang mereka dapatkan. Ah, masa bodoh, mereka belum mengerti arti dari logo "Ikhl*s Ber*mal" dari Kemenag (Kementerian agasih). Apalagi guru-guru yang notabene ada di bawah naungan Kemenag. Jalankanlah tugas sebaik-baiknya. Intinya ikhl*s kan? yah, siapa suruh berada di bawah naungan kemenag.

yah. memang ikhl*s menjadi nomor satu bagi mereka yang bekerja di bawah naungan Kemenag. Ikhl*s mengajar, ikhl*s mengawas ujian, ikhl*s membuat soal, ikhl*s memeriksa soal ujian, ikhl*s menjadi kepala sekolah, hehehe.. Menjadi kepala sekolah saja harus ikhl*s apa lagi cuma jadi penjaga sekolah, Ikhl*s Mennn, ikhl*s. Ikhl*s dulu, baru ikhl*s, trus ikhl*s, dan ikhl*s. Yah ikhl*s sajalah. Belum faham juga soal "Ikhl*s Beram*l"?? hahaha...!!

Terus, bagaiamana kalau pihak yang di atas menuntut peningkatan kinerja? .... Eh, yah, lakukan saja, yang di atas itukan cuma tuhan. Jadi kalau tuhan menuntut kinerja, yah, wajib dilakukan. Namanya juga perintah tuhan. Oiii.. ayatnya mana---?? 





Hidup di dunia ini memang harus perlu pengorbanan kok! Jadi yang di bawah naungan kemenag, korban dikit lah, Ikhl*s itu kan, harus dilatih, jadi kapan lagi bisa belajar Ikhl*s kalau bukan di sini. Jadi kalau kalian merasa sudah meningkatkan kinerja lantas hak kalian rasa masih begitu-begitu saja, yah anggap saja itu am*l.. Karena mottonya kan "Ikhl*s beram*l". Jadi kalau bukan ikhl*s, peningkatan kinerja kalian dianggap am*l. hihihi.. sadis..!!!

Jayalah, Kemenag.!!
Postingan ini terinspirasi dari omongan-omongan sembrono guru-guru dalam sebuah pertemuan. Namanya juga omongan sembrono, jadi postingannya juga sembrono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar