PEMILU : Pemilihan Lucu



Di tengah-tengah sibuknya saya ber-KKN, berita tentang pemilu juga muncul. Yah, sebuah pesta demokrasi yang akan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan akan menentukan untuk lima tahun ke depannya. Saya masih ingat ketika masih kecil, kala itu saya hanya tahu bahwa pemilu itu adalah perhitungan suara, pokoknya saya cuma tahu tentang garis-garis yang dibuat untuk menghitung suara. Saya tidak pernah menyangka dengan keadaan pemilu seperti sekarang ini. Semuanya serba uang. Yah, memang para warga membutuhkan uang, namun dengan cara seperti ini (memberikan uang untuk dipilih), itu artinya kita memberikan izin kepada calon wakil rakyat tersebut untuk korupsi. Hal yang kecil saja mereka sudah curang, apalagi hal-hal yang besar lainnya yang lebih menghasilkan. Wahhhh...

Justru, saya lebih memilih caleg yang mencalonkan dirinya lalu kemudian tidak muncul lagi untuk mempersiapkan pemilihan nanti. Jangan seperti sekarang ini, sudah dua hari diumumkan masa tenang untuk kampanye, eh masih ada juga yang memasang spanduk maupun baliho di tepi-tepi jalan. Ini sudah hari terakhir masa tenang kampanye, namun kartu nama, stiker, serta amplop yang berisikan uang tetap saja beredar. Wah sungguh keadaan yang ayal yah.

Katanya wakil rakyat. Namun, apakah kita sebagai rakyat bisa diwakili oleh orang seperti ini..?? yang melihat seseorang hanya dengan uang saja.?? begitukah tindakan seorang wakil rakyat..?? bagaimana bisa mewakili kita, sedangkan langkah awalnya saja salah. Kita seolah-olah dihargai dengan uang, kita seolah-olah ditipu dengan uang bahkan kita seolah-olah diperintah dengan uang. Apakah kita semurah itu...??

Dengan uang 100 ribu kita disuruh untuk memilih. Lah suatu saat ia terpilih, dia malah korupsi dan menyengsarakan kita. Bagaiamana bisa kita memilih wakil rakyat yang memberi uang seperti itu. Kalaupun ada yang memilih, yah mereka itulah yang memilih hidupnya sengsara selama lima tahun mendatang.

Sudahlah... Caleg itu ingin naik menjadi anggota legislatif karena butuh uang kan..??  yah, tepat sekali... para wakil rakyat itu akan melakukan semua cara untuk mewujudkan impiannya tersebut. Termasuk memodalinya dengan membagikan 100 ribu ke tiap-tiap warga.



Lucu yah, melihat keadaan seperti ini.
itulah mengapa sampai sekarang, masih ada yang golput alias tidak ikut pemilu. Mereka masih menganggap bahwa ada dan tidaknya wakil rakyat tersebut tidak mempengaruhi taraf kehidupan mereka. Seperti kebanyakan teman-teman saya di kampus. Mereka malah memilih untuk mendaki gunung ketimbang ikut memilih caleg.

Itulah juga mengapa saya katakan bahwa Pemilu itu adalah singkatan dari Pemilihan Lucu...!!!
Lucu karena yang akan dipilih semuanya memasang fotonya di pinggir-pinggir jalan, bahkan ada yang sampai menutup rambu-rambu lau lintas dengan spanduknya. Beragam kata-kata mutiara menusuk hatipun beredar. Namun tetap, mengganggu pemandangan jalan.

Intinya, kalau saya bangun, saya akan ke TPS untuk memilih. Tapi kalau ketiduran, tak ada alasan lagi untuk memilih.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar