Masa SD : Aku VS Anak Kelas 6

Flashback yuk ke masa-masa SD...
Wuihhh.. Kalau ngemengin tentang masa-masa SD, pastinya penuh dengan tawa, tangis dan murung. Tertawa dengan hal-hal lucu yang menurut orang dewasa tidak lucu, Nangis karena terjatuh waktu lari-lari dan murung karena melihat teman yang lain masih asik jajan sementara kita sudah kehabisan uang jajan (Sumpah, yang terakhir itu bikin sangat kesal)..

Masa-masa SD merupakan masa-masa tersuram buatku. Suram bukan karena sekolahku tak punya lampu yang bisa dinyalakan ketika sedang gelap, Oh, bukan. tetapi tepatnya karena saya selalu menjadi bulan-bulanan siswa lainnya.

Saya masih ingat ketika saya masih kelas 2, ketika itu semua anak kelas 6 dan kelas 5 lagi asyik-asyiknya main bola di halaman sekolah (Pake bola plastik). Yah, karena waktu itu, belum ada futsal di daerahku. Maklum pegunungan, sekitar Bantimurung. Ketika itu saya yakin sekali akan di panggil main sama mereka. Dengan bermodalkan sering latihan di pekarangan rumahku. Saya yakin saya bisa. Kalau di rumahku saya adalah pemain terhebat, Ya iyalah... kan yang main bola cuma saya.

Saya pun dengan yakinnya berdiri di sekitar lapangan sekolah berharap dipanggil untuk ikut main. Walaupun itu cuma harapan palsu. Ciaa...Harapan Palsu....!!

Betapa terkejut dan terheran-herannya aku ketika salah seorang anak kelas 6 melambaikan tangan ke arahku (Bukan karena menyerah yah.. hahaha.). siswa tersebut kayaknya mau mengajak saya ikutan main. Hahh..?? main bola sama anak-anak kelas 6? Impianku banget ketika masih kelas 2 SD. Setelah celingak celinguk tak karuan, akhirnya kupastikan bahwa ia memang benar melambaikan tangan ke arahku dan menyuruhku mendekatinya. Mulai deg-degan nih.

Sambil melakukan pemanasan bentar sebelum mendekat ke siswa kelas 6 tersebut, (Yah, tentunya anak kelas 6 itu tampak kagum dengan pemanasan yang saya lakukan, hah..?? apa..? kagum..?? tidakkk... itu bukan ekspresi kagum, itu HERAN.. Hiks/.. hiks.. ). Dengan berlari kecil ala atlet kelas dunia, kudekati kakak kelas tersebut dan bermuka masam sambil berkata, Iya kenapa? Pemainnya kurang yah?.


gerakan kepala ke kiri dan ke kanan pun mulai kulakukan dengan maksud melakukan pemanasan dan perenggangan sebelum main. Saya tampak bersemangat waktu itu, apalagi saya sedang memakai baju Barcelona andalanku di balik seragam SD ku. "Sudah kuduga, kakak kelas itu sudah dari dulu memperhatikan gaya bermainku. pikirku...  What..?? itu pikiran atau khayalan. Wkwkwk..

Dan bencana serta kesengsaraan mulai deh menyelimutiku. Dan saat itulah aku mulai tidak enak, Pokoknya tidak enak seluruhnya baik jasmani dan rohani. Hiks. hiks..

Ternyata oh ternyata, apa kata kakak kelas 6 itu.
Eh, Brow.. (Maav yah, panggilan brownya itu di buat-buat saja, supaya keliatan sedikit gaul) Bolanya jatuh ke sungai depan sekolah, bisa ambilkan tidak? kata orang-orang kamu jago berenang. Dengan tanpa suara dan tanpa gambar (Hah, televisi rusak dong) saya langsung menuju sungai dan dengan gesit, lincah dan cepat mengambil bola dari tengah-tengah sungai dan mengembalikannya lagi ke anak kelas 6 yang sudah dari tadi menunggu. Di saat itulah aku sangat bangga karena dielu-elukan sama anak kelas 6.

Ettss... Tunggu dulu... Tadinya kan mau diajak main bola...!!
Apaa..?? anak kelas 6 tersebut cuma mau suruh ambilkan bola?? kok bisa-bisanya saya mau?? Tunggu dulu.. siapa bilang saya bisa berenang..?? Lah saya tidak pernah mandi di sungai?? Tapi kenapa tiba-tiba bisa dengan lincah dan gesit mengambil bola yang ada di sungai itu?? Ada yang aneh kayaknya...!!

Saya pun mulai mencari-cari keanehan yang sedang menjalari tubuhku sekarang ini. Kucari di laci meja guru, di bawah meja serta di balik penghapus, Tak kunjung kudapatkan keanehan tersebut. Huhh.. keanehan itu seperti apa sebenarnya?? Lah.. pusing kan....??

Setelah ku balik badan menghadap anak kelas 6 tadi, mereka semua serius main (Berarti tidak ada yang aneh kan??)Eittss.. Wait.. waitt (sok inggris lagi deh) anak kelas 6 main sambil sekali-kali melihat ke arahku. sudah kuduga, ada yang aneh.. (Ya iyalah, kan tadi sudah dirasakan)

Yah, gara-gara mereka bilang saya jago berenang, padahal sama sekali tidak tau. Wah, kena gombal nih kayaknya. Sudah kuduga dari awal. Saya dikerjain (kalau PR saya yang dikerjain, tak masalah) sama anak-anak kelas 6....

Baiklah tunggu pembalasanku (dengan gaya anak 8 tahun saya miringkan topi mirip anak-anak reff sambil mengeluarkan seragam SD ku dari celana serta memukul-mukulkan tangan kananku ke tangan kiriku)...

Sejak saat itu saya mulai kesal dengan anak-anak kelas 6. Pokoknya setiap saya melihat anak kelas 6, saya akan mengingat kejadian memalukan ini.. Hik... hikss....!! Ampun..



Dan setelah kejadian itu saya coba-coba untuk berenang lagi, dan walhasil saya hampir tenggelam karena ternyata saya memang tidak bisa....!!!

1 komentar: