kadang kita menyalahkan hidup



…….Tiba2 aku merasa bodoh. Menyalahkan diri sendiri. aku Baru sadar kalau kebiasaan jelekku akan  berimbas ke orang lain. Maaf… maaf sekali lagi, aku tak menyadarinya. Aku tak tahu harus bagaimana … ya inilah aku. Kadang terlalu menutup mata. Tak mau tau keadaan di luar. Sering menghilang tiba2. Ingin lenyap seketika.
Maaf…. Bukan maksudku….. 

Yupzz.. kebiasaan jelek untuk menghilang tiba2. Menghilang dalam waktu lama. Tidak menghubungi siapapun. Malas berinteraksi. Bahkan membalas smspun malas. akhhhh… kebiasaan itu membuatku harus membayar mahal… kehilangan seorang teman… ogh… tidaaaaaakkk…! [semoga ini tidak benar2 terjadi]

Beberapa minggu lalu. Ada telpon dari seorang teman. Tapi karena waktunya nggak pas [pas sedang kuliah].. jadi untuk sementara kusuruh matikan dulu [Kebodohan pertama: janji bilang mau mengabari kalo' sudah tidak sibuk, tapi sama sekali tak ingat buat mengabarinya sampai malam berubah menjadi pagi]. Lalu dia sms… [Kebodohan kedua: lagi-lagi tidak membalas smsnya. Kebiasaan jelek yang sudah sering diprotes banyak orang, tapi tak pernah bisa di ubah. Stupid!]. Kemudian selang satu minggu dia telpon lagi… [kali ini mungkin benar-benar tak denger. tak ku angkat]. Akhirnya selang beberapa lama, aku sms… dan… berrrrr… kaget ku dibuatnya.

‘Maaf, Il. Aku sudah terlanjur sebal sama kamu. Mungkin kamu sudah berubah., Bukan sahabatku yang dulu lagi…’

HAH! Kaget.... tanpa sepatah katapun saya jadi melamun sesuatu yang tak tau apa namanya.



Begitukah? Apakah benar aku sudah berubah? Perasaan dari dulu aku memang kaya begini. Sedih sekali rasanya pas baca sms itu. uhhh… aku sempat berfikir, apa benar aku sekejam itu...???

Saat ku balas smsnya, memberi sebuah alasan yang kuharap bisa diterima ……..sepertinya gagal. Smsku  tak dibalas. Mms gambarku yang imutpun tak direspon. Tak ada kabar lagi. Terus terang aku tak bernyali untuk sekedar telpon. Tak bernyali menghadapi kenyataan kalau mungkin telponku hanya akan di reject.
Dan akhirnya hanya diam. Menanti sebuah keajaiban. Berharap dia kan mengerti bahwa aku tak pernah dengan ‘sengaja’ melupakannya.

Well… terkadang orang tak menyadari ada perubahan di dirinya. Sampai orang lain menyadarkannya.
Yah, mungkin aku memang tak seperti dulu lagi. Mungkin aku memang sudah berubah. Tapi terus terang aku tak tahu dimananya.

Yang kutahu… kesibukan memang memberiku jarak dengan orang disekitarku. Entahlah… ‘sendiri’ sepertinya adalah pilihan yang paling mengasyikkan setelah seminggu berkutat dengan kerjaan yang melelahkan. Aku lebih memilih ‘kesendirian’ itu. Salahkah aku? Memang egois… tapi bagaimana lagi. Hanya itu satu-satunya cara kembali me’refresh’kan otakku. Aku tau… ya aku tauuu… apa susahnya sms/telpon. Huhuhuu.. [sadis sekali, dulu saya pernah memprotes hal ini ke seseorang, tapi sekarang aku yang ganti diprotes... haaaahhh]. Yah.. penjelasan nampaknya hanya akan sia-sia saja.

Seperti tak belajar dari pengalaman, sampai detik ini, akupun masih melakukan kebiasaan buruk itu. Huhuhuuu…sulit sekali menghilangkan kebiasaan ini. Sudah dicoba.
Akhirnya ku hanya berharap semua orang bisa mengerti dengan sendirinya. Lah… tapi memang aku seperti ini. Kukira semua orang sudah mengerti .... [Yah tapi aku tak berharap banyak. aku sendiri kadang tak bisa mengerti diriku sendiri. sudah kubilang...hanya orang2 yang diberi anugrah lebih yang bisa mengerti siapa aku...

buat yang merasa… ‘what can i do then? tak adakah kata maaf? tak bisakah mendengar penjelasanku? Tidak maukah kau jadi temanku lagi?...


hmmm...  Suasana hati kita bila sedang merasakan suatu yang ganjil, semua yang dilakukan terasa sia-sia. Ingin begini pun serasa percuma, apalagi begitu. Tak jarang kita menyalahkan jalan hidup kita sendiri. Mengapa harus seperti ini? Mengapa tidak begitu saja? Kalau tau akan seperti ini maka harusnya tidak begitu tadinya.
Memang susah bagaimana mengungkapkan semua ini. Harus dimulai dari sebelah mana. Apalagi bila tidak ada yang bisa mengerti. Seperti terdampar di tengah lautan yang luas tak bertepi. Ingin berteriak pun tak akan ada yang menghiraukan. Sungguh sulit menjalani saat-saat seperti itu.
Namun kita tidak boleh menyalahkan hidup ini. Tuhan mengerti jalan mana yang akan menjadi pilihan terbaik. Mungkin dengan semua yang terjadi, ada rencana yang indah dibalik semua itu.

tenang saja kawan.....!!!
innalloha ma'anaa.....!!!

2 komentar:

  1. sebenarny bisa berubah, hanya butuh usaha...
    dan sblm qt minta dimengerti, bljrlah mngerti org lain terlebih dahulu.. ^___^
    semoga bisa jadi lebih baik hari ini dan di hari2 esok,, tidak ada lagi penyesalan ats suatu ksalahan yg jelas2 bisa dihindari..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmmm... aamiiinn.. mantap deh...!!!
      smoga iemha tak seperti ini...!!!
      hhehe...

      Hapus